METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN
“MACAM-MACAM RANCANGAN
PENELITIAN”
OLEH
RESKI AMALIA
105400419710
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin,
itulah ucapan yang paling pantas diucapkan sebagai tanda syukur kepada Allah
Swt. Penyusun merasa yakin bahwa atas segala rahmat dan karunia-Nya itulah
sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini.
Tugas ini merupakan
tugas dari mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan sebagai tugas individu
dengan materi yang diberikan oleh Dosen kepada penyusun yang mencakup Macam-macam Rancangan Penenlitian. Dalam
tugas ini terdapat banyak kekurangan. Kekurangan-kekurangan itu merupakan
alamat bahwa dalam diri penyusun masih banyak hal yang belum diketahui tentang Macam-macam Rancangan Penelitian. Namun,
apa yang penyusun ungkapkan dalam makalah ini merupakan awal untuk mempelajari
hal-hal yang lebih baik lagi.
Akhir kata “tak ada
laut yang tak berombak dan tak ada bumi yang tak diterpah hujan” begitupula
dengan makalah ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kecil
telapak tangan nyiru penyusun tadahkan menerima kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi perbaikan-perbaikan dan kesempurnaan. Olehnya itu, penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
dalam bentuk tersirat maupun tersurat. Semoga Allah senantiasa menambahkan
pengetahuan kita. Amin.
Makassar, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul..................................................................................................... i
Kata
Pengantar....................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan :
A. Latar
Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 2
Bab
II Pembahasan :
A. Rancangan
Penelitian Eksperimen.............................................................. 3
1. Pre-Experimental
Design...................................................................... 5
a. One-Shot
Case Studi...................................................................... 5
b. One
Group Pretest-Posttest Design................................................. 6
c. Intec-Group
Comparison................................................................. 6
2. True-Experimental
Design.................................................................... 6
a. Posttest
Only ControlDesign............................................................ 7
b. Pretest-Contol
Group Design........................................................... 7
3. Factorial
Experimental.......................................................................... 8
4. Quasi
Experimental.............................................................................. 10
a. Time-Series
Design......................................................................... 10
b. Nonequivalent
Control Group Design............................................... 12
B. Rancangan
Penelitin Non Eksperimen........................................................ 13
1. Rancangan
Penelitian Deskriptif............................................................ 13
2. Rancangan
Penelitian Korelasional........................................................ 14
3. Rancangan
Penelitian Survei................................................................. 15
Bab III Panutup :
A. Simpulan................................................................................................... 17
B.
Saran........................................................................................................ 18
Daftar
Pustaka........................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Untuk
mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat diibaratkan sebagai
orang baru yang baru saja tiba di kota atau di negara baru. Semuanya tampak
asing, mau pergi kemana tidak tahu letaknya geografi dan penduduknya, padahal
mungkin jaraknya dekat dan banyak kendaraan seperti taksi, bus, angkot, oplet,
becak, ojek dan sebagainya tetapi tidak tahu menggunakan kendaraan atau alat
transportasi yang ada untuk menuju ke suatu tempat yang akan dituju itu.
Keterasingan
para peneliti terutama peneliti muda, juga terjadi seperti keterasingan orang
yang tinggal di tempat baru. Banyak masalah penelitian tetapi tidak mengetahui
bagaimana mengenali dan memilih masalah yang layak untuk sebuah penelitian,
banyak instrumen untuk mengambil dan mengumpulkan data tetapi kurang mengetahui
apa instrumen yang baik itu, banyak alat analisis data tetapi tidak dapat
memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi, banyak pula metode dalam
penelitian tapi kurang mengetahui rancangannya. Mereka bingung dan bahkan
sebagian ada yang frustasi untuk melakukan penelitian.
Metode
penelitian dikelompokkan dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif
yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode. Metode kualitatif
terbagi atas dua jenis yaitu eksperimen dan non eksperimen, dan metode
kualitatif terbagi pula atas dua jenis yaitu interaktif dan non
interaktif.(McMillian, dkk dalam Tahir, 2011 : 4)
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai ruang lingkup jenis metode kuantitatif yaitu
eksperimen dan non eksperimen serta langkah-langkah dalam rancangannya.
Sehingga ketika kita akan melakukan suatu penelitian kita akan lebih mudah
memahami proses dan penyesuaiaan metode
serta rancangan yang akan kita lakukan.
B. Rumusan
Masalah
1. Kemukakan
jenis rancangan penelitian berdasarkan metode eksperimen dan non eksperimen!
2. Jelaskan
langkah-langkah dari masing-masing jenis rancangan penelitian berdasarkan
metode eksperimen dan non eksperimen!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rancangan
Penelitian Eksperimen
Secara
umum langkah-langkah penelitian menurut Hadi, dkk (2005: 43) yaitu:
a. Identifikasi,
pemilihan, dan perumusan masalah
b. Penelaah
kepustakaan
c. Penyusunan
hipotesis
d. Identifikasi,
klasifikasi, dan pemberian defenisi oprasional variabel-variabel
e. Pemilihan
atau pengembangan alat pengambilan data
f. Penyusunan
rancangan penelitian
g. Penentuan
sampel
h. Pengumpulan
data
i. Pengolahan
dan analisis data
j. Interpretasi
hasil analisis
k. Penyusunan
laporan
Menurut
Suryabrata dalam Tahir (2011 : 52) rancangan penelitian eksperimen bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali.
Menurut Tahir (2011 : 12) bahwa ada tiga syarat yang harus dilakukan oleh
peneliti yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Objek
atau subjek yang diteliti dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang diberi
perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Dan adapun proses
penyusunannya sebagai berikut:
1. Melakukan
kajian secara induktif yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan
2. Mengidentifikasi
permasalahan
3. Melakukan
studi literatur yang relevan, mempormulasikan hipotesis penelitian, menentukan
defenisi operasional dan variabel
4. Membuat
rencana penelitian
5. Melakukan
kegiatan eksperimen
6. Mengumpulkan
data hasil eksperimen
7. Mengelompokkan
dan mendeskripsikan data setiap variabel
8. Melakukan
analisis data dengan teknik statistika yang sesuai
9. Membuat
laporan penelitian ekperimen
“Penelitian
eksperimen sungguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali. Penelitian eksperimen semu yang
bertujuan untuk mengaki kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi
pengganti bagi situasi dengan pengendalian.” (Suryabrata dalam Tahir, 2011 : 5)
Secara
luas desain penelitian adalah semua
proses yang dilakukan dan yang direncanakan dalam melakukan suatu penelitian.
Dalam hal ini semua struktur yang direncanakan mulai dengan menentukan ide,
tujuan, dan rancangan penelitian yang meliputi rancangan masalah, rumusan
masalah, tujun penelitian, sumber informasi dan kajian pustaka, penentuan
metode yang akan digunakan, analisis data dan pengujian hipotesis, dan
sebagainya. Sedangkan secara sempit diartikan sebagai gambaran secara jelas
tentang hubungan antar variabel, pengumpulan data, dan analisis data, sehingga
peneliti mempunyai gambaran keterkitan antara variabel yang ada dan juga
mengetahua apa yang hendak dilakukan dalam penelitian. (Sukardi, 2003:183-184)
Sugiyono
(2012 : 110) mengemukakan bahwa “terdapat beberapa bentuk desain eksperimen
yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan
Quasi Experimental Design.”
1. Pre-Experimental
Designs (Nondesigns)
Pre-experimental design belum merupakan
experimen sugguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Dalam Pre-experimental design
ada tiga rancangan yaitu:
a.
One-Shot
Case Study
Suatu kelompok diberi treatment, dan
selanjutnya diobservasi hasilnya. Adapun gambarannya sebagai berikut :
X O
|
O = Observasi
(variabel dependen)
b.
One-Group
Pretest-Posstest Design
Suatu kelompok terlebih dahulu diberi
pretest sebelum diberi treatment. Dengan
demikian hasil treatment dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi tretment. Adapun gambarannya
sebagai berikut:
O1 X O2
|
O2 = nilai posttest
Treatment = O2 – O1
c.
Intact-Group
Comparison
Suatu kelompok yang
digunakan untuk penelitian dibagi menjadi dua, yaitu setengah kelompok yang
diberi treatment dan setengah tidak diberi treatment. Kelompok yang diberi
treatment sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi treatment
sebagai kelompok kontrol. Adapun gambarannya sebagai berikut:
X O1
O2
|
O1 = Hasil
pengukuran setengah kelompok yang diberi treatment
O2 = hasil
pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi treatment
Treatment
= O1 – O2
2. True
Experimental Design
True
experimental merupakan eksperimen yang betul-betul
atau eksperimen sungguhan karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian
validitas internal dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Adapun jenis-jenis rancangan true
experimental yaitu:
a.
Posttest
– Only Control Design
R X O1
R O2
|
R
= kelompok yang dipilih secara random
X =
treatment
O1
= pengaruh adanya treatment
O2
= pengaruh tidak adanya treatment
Treatment
= O1 : O2
b.
Pretest-Posttes
Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang dipilih secra random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbeaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan, Pengaruh treatment adalah (O2 – O1) – (O4
– O3). Adapun gambarannya sebagai berikut:
R O1 X O2
R O3 O4
|
R = kelompok yang dipilih secara random
O1
dan O3 = pretest
X = treatment
O2
= pengaruh adanya treatment
O4
= pengaruh tidak adanya treatment
Treatment
= (O2 – O1) – (O4 – O3)
3. Factorial
Design
Desain faktorial merupakan modifikasi
dari design true experimental, yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator. Pada desain ini
semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai
pretestnya sama. Jadi O1 = O3
= O5 = O7. Dalam hal ini variabel moderatornya
adalah Y1 dan Y2. Adapun gambarannya sebagai berikut:
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 X Y2 O8
|
Contoh
:
Dilakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan
pelayanan pada masyarakat. Untuk itu dipilih empat kelompok secara random.
Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1) dan
perempuan (Y2).
Treatment (prosedur kerja baru)
dicobakan pada kelompok eksperimen pertama yang telah diberi pretest (O1
= kelompok laki-laki) dan kelompok eksperimen ke dua yang telah diberi pretes
(O5 = kelompok perempuan). Pengaruh treatment (X) terhadap kepuasan
pelayanan untuk kelompok laki-laki = (O2 – O1) – (O4
– O3). Pengaruh perlakuan (prosedur kerja baru) terhadap nilai
penjualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 – O5) –
(O8 – O7).
Bila terdapat perbedaan pengaruh
prosedur kerja baru terhadap kepuasan masyarakat antara kelompok kerja
laki-laki dan perempuan, maka penyebab utamanya adalah bukan karena treatment
yang diberikan (karena treatment yang dibeikan sama), tetapi karena adanya
variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin. Laki-laki dan
perempuan menggunakan prosedur kerja baru yang sama, tempat kerja yang sama
nyamannya, tetapi pada umumnya perempuan lebih ramah dalam memberikan
pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
4. Quasi
Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan
pengembangan dari true experimental
design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk eksperimen. Quasi-experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.
Dalam suatu kegiatan administrasi atau
manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian karyawannya untuk
eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang
lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan
kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental. Dalam quasi
eksperimen dikemukakan dua rancangan, yaitu:
a. Time
Series Design
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
|
Dalam
desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara
random. Sebelum diberi treatment, kelompok diberi pretest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok
sebelum diberi treatment. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak
menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat
diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya
menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
Hasil
pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4
dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7
= O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah = (O5 + O6 +
O7 + O8) – (O1 – O2 – O3 –
O4). Kemungkinan hasil penelitian desain ini ditunjukkan dalam
gambar 1.1 berikut ini :
|
|
|
|
A
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
D
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8
Gambar
1.1 : berbagai kemungkinan hasil
penelitian yang menggunakan desain times series
Hasil
penelitian yang paling baik adalah ditunjukkan pada Grafik A. Hasil pretest
menunjukkan keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2
= O3 = O4) setelah diberi perlakuan keadaannya meningkat
secara konsistent (O5 = O6 = O7 = O8).
Grafik B memperlihtkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok yang sedang
dieksperimen, tetapi itu kembali lagi pada posisi semula. Jadi pengaruh
treatment hanya sebagai contoh: pada waktu penataran, pengetahuan, dan
keterampilannya kembali seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh luar
lebih berperan daripada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik terus.
Grafik D menunjukkan keadaan kelompok tidak menentu.
b. Nonequivalent
Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random. Adapun gambarannya sebagai berikut:
O1 X O2
O3 O4
|
Contoh
:
Dilakukan penelitian untuk mencari
pengaruh tretment senam pagi terhadap derajat kesehatan karyawan. Dalam desain
ini dipilih satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut
dibagi menjadi dua, setengah diberi treatment senam pagi setiap pagi dan yang
setengah lagi tidak. O1 dan O3 merupakan derajat
kesehatan karyawan setelah senam pagi selama 1 tahun. O4 adalah
derajat kesehatan karyawan yang tidak diberi treatment senam pagi. Pengaruh
senam pagi terhadap derajat kesehatan karyawan adalah (O2 – O1)
– (O4 – O3).
(Sugiyono,
2012 : 111 – 118)
A. Rancangan
Penelitian Non Eksperimen
Dalam
penelitian non eksperimen dibagi menjadi tiga rancangan yaitu : rancangan
penelitian deskriptif, rancangan penelitian korelasional, serta rancangan
penelitian survei. (Tahir, 2011 : 54 – 56)
1. Rancangan
Penelitian Deskriptif
Menurut Tahir (2011 : 6) “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.” Adapun langkah-langkah dalam rancangannya yaitu:
a. Perumusan
masalah
b. Menentukan
jenis informasi yang diperlukan
c. Menentukan
prosedur pengumpulan data
d. Menentukan
prosedur pengolahan data atau informasi
e. Menarik
kesimpulan penelitian
Sedangkan menurut Soegeng dalam Tahir
(2011 : 54), langkah-langkah dalam rancangan penelitian deskriptif adalah :
a. Menetapkan
tujuan dalam istilah yang jelas dan spesifik
b. Merancang
pendekatan
c. Mengumpulkan
data
d. Melaporkan
hasil
“Penelitian
deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti
secara tepat. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi
variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya
menyangkut peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi.”(Darmadi, 2011 :
145-146)
Penelitian
deskriptif biasa juga disebut penelitian
pra-eksperiman karena dalam penelitian ini peneliti malakukan eksplorasi,
menggambarkan, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksikan gejala yang
terjadi pada data yang diperoleh. Menurut Sukardi (2003:158-159)
langkah-langkah dalam penelitian deskriptif yaitu:
a.
Mengidentifikasi
masalah yang signifikan
b.
Membatasi dan
merumuskan masalah
c.
Menentukan tujuan dan
manfaat penelitian
d.
Melakukan studi pustaka
e.
Menentukan karangka
fikir, dan hipotesis penelitian
f.
Mendesain metode
penelitian meliputi: penentuan populasi, sampel, teknik sampling, instrumen
pengumpulan data, dan analisis data
g.
Mengumpulkan,
mengorganisir, menganalisis data dengan teknik statistik yang sesuai
h.
Membuat laporan penelitian
2. Rancangan
Penelitian Korelasional
“Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel yang penting, karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya
sesuai dengan tujuan penelitian.”(Sukardi, 2003: 166)
Menurut Suryabrata dalam Tahir (2011:54-55) tujuan
penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui tingkat hubungan antara variasi
suatu faktor (X) dengan variasi faktor lain (Y) berdasaran koefisisien korelasi
(ϒ). Adapun rancangan penelitian korelasional menurut Tahir (2011: 55) yaitu :
a. Menentukan
masalah meninjau literatur
b. Merancang
pendekatan
c. Mengumpulkan
data
d. Menganalisis
serta menginterpretasikan hasil penelitian
3. Rancangan
Penelitian Survei
“Penelitian
survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”(Kerlinger dalam Riduwan,
2007 : 49)
Menurut Sukardi (2003:193) Penelitian
survei memiliki tiga tujuan utama yaitu: menggambarkan keadaan saat itu,
mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk membandinkan, menentkan
hubungan kejadian yang spesifik. Adapun langkah-langkah penelitian survei
menurut Babbie dalam Sukardi (2003:196) yaitu:
a. Membuat
angket
b. Pemilihan
sampel
c. Mengumpulkan
data
Sedangkan menurut Isaac,dkk dalam
Sukardi (2003:196) langkah-langkah penelitian survei secara detail yaitu:
a. Menentukan
tujuan
b. Mendesain
petunjuk wawancara
c. Mengetes
instrumen
d. Jika
menggunakan wawancara sebaiknya dibuat guide-nya,
dilakukan oleh orang-orang terlatih
e. Yainkan
bahwa instrumen harus memiliki karakteristik yang jelas
f. Menggunakan
program komputer yang relevan dan efisien
g. Mempertimbangkan
sifat-sifat penting dari responden yang menjadi sasaran
h. Bayangkan
variasi hasil yang mungkin muncul dari penelitian survei termasuk efek yang
mungkin mengejutkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Jenis
rancangan penelitian berdasarkan metode eksperimen dan non eksperimen meliputi
:
a. Berdasarkan
metode eksperimen, terbagi atas :
- Pre-experimental,
meliputi: one-shot case dtudi, one goup pretest-posttest, intec-group
comparison.
- True
experimental, meliputi: posttest only control design, pretest-control group
design
- Factorial
eksperimental
- Quasi
experimental, meliputi : time-series design, nonequivalent control group
design.
b. Berdasarkan
metode non eksperimen, meliputi:
- Rancangan
penelitian deskriptif
- Rancangan
penelitian korelasional
- Rancangan
penelitian survei
2. Langkah-langkah
rancangan penelitian secara umum yaitu:
a. Identifikasi,
pemilihan, dan perumusan masalah
b. Penelaah
kepustakaan
c. Penyusunan
hipotesis
d. Identifikasi,
klasifikasi, dan pemberian defenisi oprasional variabel-variabel
e. Pemilihan
atau pengembangan alat pengambilan data
f. Penyusunan
rancangan penelitian (berdasarkan dengan jenis penelitian yang dipilih atau
digunakan)
g. Penentuan
sampel (sesuai dengan jenis penelitian)
h. Pengumpulan
data (sesuai jenis penelitian)
i. Pengolahan
dan analisis data (sesuai jenis penelitian)
j. Interpretasi
hasil analisis
k. Penyusunan
laporan
B. Saran
Dalam
makalah ini penyusun menjabarkan tentang rancangan penelitian eksperimen dan
non eksperimen secara rinci agar menambah wawasan para pembaca mengenai rancangan
penelitian eksperiman dan non eksperimen berdasarkan landasan filsafat sehingga
kita dapat melakukan penelitian dengan baik. Penyusun menyarankan agar makalah
ini dapat digunakan sesuai kebutuhan para pembaca.
Penyusun
menyarankan pula untuk memperbanyak membaca, karena dengan membaca kita akan
mendapatkan ilmu pengetahuan. Orang yang berpengetahuan belum tentu berilmu
sedangkan orang yang berilmu sudah pasti berpengetahuan.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kecil telapak tangan nyiru penyusun tadahkan menerima kritik dan saran yang
bersifat konstruktif demi perbaikan-perbaikan dan kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi Hamid.
2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.
Hadi Amirul,
Haryono. 2005. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan
dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung :
Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksar.
Tahir. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.
Makassar : FKIP Unismuh Makassar.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar