KATA PENGANTAR
Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh
Dengan mengucap syukur kepada Allah Swt
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk tugas dari mata kuliah
“Metodologi Penelitian Pendidikan”
Dalam makalah ini akan disajikan materi yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Materi yang termuat dalam
makalah ini tentunya mengandung nilai edukasi yang dapat membuat yang
membacanya terutama mahasiswa sedikit banyak memperoleh pengetahuan sebagai
bekal kedepan.
Penyusun sadar makalah ini masih banyak
kekurangan untuk itu penyusun sangat terbuka bagi kritik dan saran demi
peraikan di masa depan. Akhirnya penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, penyusun mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar, November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
i
Daftar Isi..........................................................................................................
ii
Bab I : Pendahuluan.........................................................................................
1
A.
Latar Belakang.................................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................
1
Bab II : Pembahasan.........................................................................................3
A.
Pengertian Skala...............................................................................................
3
B.
Macam-macam Skala.......................................................................................
3
1.
Menurut Steven..............................................................................
3
a.
Skala Nominal..........................................................................
3
b.
Skala Ordinal............................................................................
4
c.
Skala Interval............................................................................
4
d.
Skala Rasio .............................................................................. 4
2.
Menurut Soegeng............................................................................
5
a.
Skala Likert..............................................................................
5
b.
Skala Thurstone........................................................................
7
c.
Skala Guttman..........................................................................
8
d.
Skala Semantik Diferensial........................................................
9
Bab III : Penutup..............................................................................................
10
A.
Kesimpulan..................................................................................................... 11
B.
Saran.............................................................................................................. 11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam penelitian kuantitatif,
peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap instrumen harus
mempunyai skala. Hal ini didasari
agar data yang dikumpulkan dapat diukur, penggunaan ukuran skala ini sesuai
dengan kesepakatan bersama yang menjadi standarisasi sebuah ukuran.
Misalnya dalam mengukur berat telah
disepakati bersama untuk menggunakan satuan mg, gram, kilogram hingga ton.
Melalui pengukuran skala akan
mempermudah kita untuk mengolah data yang telah kita kumpulkan baik itu dalam
penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
B. Rumusan
Masalah
Masalah yang akan akan
muncul dan dibahas pada makalah ini adalah
1. Apa
yang dimaksud skala nominal ?
2. Apa
yang dimaksud skala ordinal?
3. Apa
yang dimaksud skala interval ?
4. Apa
yang dimaksud skala rasio ?
5. Apa
yang dimaksud skala Likert ?
6. Apa
yang dimaksud skala Thurstone ?
7. Apa
yang dimaksud skala Guttman?
8. Apa
yang dimaksud skala semantif diferensial ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011)
B. Macam-macam
Skala Pengukuran
1. Steven
(dalam Singarimbun dan Effendi 1989 : 101-104; irawan 1999 : 88-91) dalam Tahir
(2011,48), membagi skala pengukuran penelitian sosial menjadi empat kategori
yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.
a. Skala
nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek,
individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label
atau kode tertentu. Misalnya, 1 = Laki-laki, 2 = Perempuan ; 1 = Dewasa, 2 =
Anak-anak (Septyanto : 2008).
Skala ini termasuk
jenis data kualitatif, selain untuk mengelompokkan variabel jenis kelamin juga
biasa digunakan untuk mengelompokkan agama, suku, golongan darah (Statistik :
2012).
Skala nominal bersifat mutually excusive atau setiap objek hanya memiliki satu
kategori (Lababa : 2008)
b. Skala
ordinal, skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan
peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008).
Walaupun berupa angka skala ini tidak memiliki nilai
kuantitas (Tahir,2011,49) yang artinya tidak dapat dilakukan perhitungan
matematika karena angka-angka disini hanya berupa simbol. Misalnya, untuk menentukan tingkat
prestasi kerja karyawan perusahaan A dapat disimbolkan, 5 = Sangat Baik, 4 = Baik
Sekali, 3 = Baik, 2 = kurang baik, 1 = Tidak baik atau untuk mengukur intensitas
curah hujan bisa disimbolkan
a = Deras/tinggi, b = Sedang, c = ringan/rendah (Rahardi : 2007)
c. Skala
interval, skala yang membedakan kategori tertentu dengan selang atau jarak
tertentu dan
jarak antar
kategorinya sama. Skala ini tidak memiliki nilai
nol mutlak. Misalnya membagi tinggi badan kedalam 4 interval yaitu : 155-159,
160-164, 165-169, 170-174 (wikipedia)
Contoh lain, jarak pukul 06.00-08.00
sama antara pukul 18.00-20.00 tetapi kita tidak dapat menyatakan pukul 18.00
dua kali lebih lambat dari pukul 06.00 (Septyanto : 2008)
d. Skala
rasio, skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan disebut skala yang
tertiggi karena mempunyai semua sifat yang ada pada skala sebelumnya. (Lababa :
2008). Misalnya, Berat badan A ; 35 kg dan berat badan B = 70 kg dapat
dinyatakan bahwa rasio berat A dan B adalah 2 : 1 (statistik : 2012)
Contoh lain, aset
perusahaan A sebesar 1 milyar dan aset perusahaan B sebesar 3 milyar, al ini
dapat dinyatakan bahwa rasio besar aset perusahaan A dan B adalah 1 : 3
(Septyanto : 2008)
2. Menurut Soegeng (2006 : 89-93)
dalam Tahir (2011,49) ada 4 tipe pokok
dari skala sikap yaitu : skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala
semantik deferensial.
a. Skala
Likert (Method of Summated Rating),
skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok
tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel penelitian yang
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen
yang mengguakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering, kadang-kadang,
tidak pernah. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk centang (checklist)
ataupun pilihan ganda.
Contoh
bentuk centang :
Berilah jawaban atas
pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi tanda centang (√)
pada kolom yang tersedia
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||
SS
|
ST
|
RG
|
TS
|
STS
|
||
1.
2.
|
Prosedur kerja yang
baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
.............................................
|
√
|
Sumber : Sugiyono, 2012,137
Keterangan
: SS = Sangat Setuju, ST = Setuju, RG = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS =
Sangat Tidak Setuju.
Contoh bentuk pilihan ganda :
Berilah
jawaban atas pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan memberi
tanda silang pada huruf jawaban yang tersedia.
1. Prosedur
kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda
a. Sangat
tidak setuju
b. Tidak
setuju
c. Ragu-ragu
d. Setuju
e. Sangat
setuju
Untuk analisis
kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor. Jawaban positif diberi
nilai terbesar hingga jawaban negatif diberi nilai negatif (Sugiyono, 2012,136-139)
b. Skala
Thurstone (Method of Equal Appearing
Intervals), adalah skala yang
disusun dengan memilih
butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan bila
disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
Misalnya,
1 2
3 4 5
6 7 8 9
10 11
Nilai
pada angka 1 pada skala diatas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai
9 menyatakan sangat relevan. (Dahlia : 2011)
Contoh
lain, saya baru akan memulai aktifitas ketika waktu mendesak
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
Peneliti
memberikan instruksi terlebih dahulu ke responden bahwa semakin menjurus
kehuruf A maka jawabannya akan semakin positif dan semakin ke hruf K jawabannya
semakin negatif (Samian : 2008)
c. Skala
Guttman, skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu : benar-salah, pernah-tidak pernah,
ya-tidak. Skala ini
dapat dibuat dengan bentuk centang maupun pilihan ganda.
Contoh :
1. Apakah
Anda setuju bila si A menjadi ketua osis di sekolah ini
a. Ya
b. Tidak
Skala
ini dipakai bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan (Sugiyono, 2012,140)
Skala
ini disebut juga skala kumulatif karena jawaban dapat diakumulasikan misalnya
1. Asosiasi
guru-rang tua muid mempunyai peran penting dalam perkembangan sekolah
a. Setuju
b. Tidak
setuju
2. Asosiasi
guru-orang tua murid mempunyai pengaruh kuat terhadap perkembangan sekolah
a. Setuju
b. Tidak
setuju
3. Asosiasi
guru-orang tua murid merupakan organisasi penting untuk meningkatkan kualitas
sekolah
a. Setuju
b. Tidak
setuju
(Darmadi, 2011,109)
Sehingga
subjek yang setuju dengan butir 2, setuju dengan butir pertama daan subjek yang
setuju butir 3 setuju akan butir 1 dan 2 (Tahir,2011,50)
d. Skala semantik
deferensial, skala ini digunakan untuk mengukur sikap . tetapi bentuknya tdak pilhan
ganda dan tidak centang tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban
sangat positif terletak dibagian kanan garis sedangkan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Contoh
:
Bagaimana
gaya kepemimpinan ketua tingkat Anda
Bersahabat
5 4 3 2 1 Bermusuhan
Tepat
waktu 5 4 3 2 1 Tidak tepat waktu
Jujur
5 4 3 2 1 Berbohong
Cerdas
5 4 3 2 1 bodoh
Demokratis
4 2 3 2 1 Otoriter
Responden dapat memilih jawaban,
dengan rentang jawaban yang positif sampai negatif. Hal ini tergantung persepsi responden kepada yang
dinilai (Sugiyono,2012,141)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Skala digunakan untuk mengukur
variabel yang akan diteliti. Skala
pengukuran dibuat dengan maksud agar hasil yang dihasilkan dalam pengukuran itu
akurat. Dengan skala pengukuran ini, maka variabel
yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Skala menurut Steven terbagi menjadi
skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Dan menurut Soegeng skala sikap
terbagi menjadi
skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman dan skala sematik deferensial.
B. Saran
Penyusun menyadari makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan, maka dari itu penyusun membuka pintu saran dan kritik agar
kedepannya makalah ini dan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlia. 2011.
Skala Likert, Skala Guttman, Skala Thurstone.
http://cikgudahlia.com/2011/12/skala-likert-skala guttman-skala.html?m=1 25
November 2012
Darmadi,
Hamid.2011. Metode Penelitian
Pendidikan.Bandung : Alfabeta
Guru Statistik.
2012. Skala pengukuran variabel. http://gurustatistik.wordpress.com./2012/05/22/skala-pengukuran-variabel/
25 November 2012
Lababa, Djunaidi. 2008. Skala Pengukuran. http;//statistikpendidikan.blogspot.com/2008/03/skala-pengukuran.html?m=1. 25
November 2012
Rahardi, Dicky.
2007. Skala Pengukuran. http:/dickyrahardi.blogspot.com/2007/02/skala-pengukuran.html?m=1.
25 November 2012.
Ramli,
Kamrianti. 2011. Skala pengukuran dan instrumen penelitian. http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/16/skala-pengukuran-dan-instrumen-penelitian/
24 November 2012
Samian. 2008. Skala Thurstone, http://samianstats.wordpress.com/2008/08/15/skala-thurstone/
25 November 2012
Septyanto,
Dihin. 2008 Pengukuran variabel dalam penelitian. http://pascasarjana.esaunggul.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=127:pengukuran-variabel-dalam-penelitian&catid-57:artikel&itemid=80.
24 November 2012
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta
Tahir, Muh.
2011. “Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”. Makassar : Universitas
Muhammadiyah Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar