Rabu, 13 Februari 2013

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN “REFLEKSI”


MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
“REFLEKSI”


OLEH  :
                     
                   Nama        : Ninin Anggraeni Fatlin
                   Nim          : 105400417510
                   Kelas        : V. A
                   No. Urut   : 15

Jurusan PGSD S1 2010
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

KATA PENGANTAR
Al-hamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dapat terselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa saya kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW.
Makalah ini selesai dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penyusun menyucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman serta dosen mata kuliah yang telah memberikan banyak masukan dan saran yang berguna bagi pembuatan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menerima saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.  Amin.

Makassar,   Januari 2013


                                                                                                            Penyusun
           




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................          i
DAFTAR ISI ..............................................................................................          ii
BAB I Pendahuluan ....................................................................................          1
A.    Latar Belakang .........................................................................          1
B.     Rumusan Masalah ....................................................................          2
BAB II Pembahasan ...................................................................................          3
A.    Refleksi ....................................................................................          3
BAB III Penutup ........................................................................................          7
A.    Simpulan ..................................................................................          7
B.     Saran ........................................................................................          7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................          8








BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Seorang guru harus memiliki empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional. Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Guru juga harus memiliki kompetensi profesional yaitu mampu mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif melalui penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan melalui proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana serta menganalisis setiap pengaruh dari adanya perlakuan tersebut. PTK dimulai dari tahap perencanaan setelah ditemukannya masalah dalam pembelajaran, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan cara mengkaji permasalahan-permasalahan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran. Setelah itu mencari perbaikan dan merencanakan program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan masalah. Kemudian melaksanakan  program tersebut secara sistematis dan empiris.
Oleh sebab itu guru harus melakukan refleksi diri untuk mengetahui apakah sudah melaksanakan tugasnya secara maksimal karena guru perlu memahami bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah mendidik, mengajar, dan melatih siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya. Guru juga dituntut mampu menguasai bidang studi yang diampuhnya dan mengajarkannya kepada siswa secara professional, maka guru harus melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri, terutama dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat mengetahui bahwa pembelajarannya perlu diperbaiki kualitasnya.
Dengan demikian, guru akan dapat berusaha melakukan perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yaitu guru yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru untuk kepentingan kualitas pembelajaran di kelas. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari upaya guru dalam melakukan perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan cara merefleksi diri.
B.   Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai  apa yang dimaksud dengan refleksi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan guru, guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Merupakan kegiatan yang perlu dilakukan ketika guru sebagai praktisi lapangan telah selesai melakukan tindakan, ini merupakan suatu bentuk dari evaluasi terhadap diri sendiri. Guru menyampaikan segala kegiatan atau pengalaman yang telah dilakukan untuk didiskusikan dengan peneliti, guru menyampaikan segala apa yang telah dirasakan dan meyampaikan sejauh mana progress atau kemajuan dari tindakan yang dilakukannya. (Arikunto,dkk, 2009: 19-20)
Mengemukakan kembali atau melaksanakan lagi apa yang telah dilakukan merupakan kegiatan refleksi. Guru sebagai pelaksana dan peneliti sebagai pengamat diharapkan dapat bekerjasama dengan baik agar dapat terjadi penilaian secara objektif, peneliti merupakan pihak yang sangat berkepentingan karena akan meningkatkan kinerjanya, ini dimaksudkan agar pelaksanaan tindakan dapat dilaksanakan secara alami dan dapat dikelola dengan baik.  Dalam hal ini guru sebaiknya menyampaikan segala yang telah dilaksanakan dengan sebenar-benarnya kepada peneliti sehingga tindakan yang akan diambil selanjutnya dapat sesuai dengan keadaan dan kebutuhan yang ada. (Arikunto,dkk, 2009: 19-20)
Refleksi adalah suatu tindakan  atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93)
Apabila guru yang menjadi pelaksana PTK sudah mengetahui apa yang terjadi pada fase sebelumnya dan ingin melakukan tindakan berikutnya, maka guru harus memikirkan apa penyebabnya. Contoh refleksi, dari hasil observasi yang telah dilakukan dengan cara pembelajaran secara berkelompok yaitu diskusi antar kelompok, hanya siswa yang dikategorikan tingkat kemampuannya tinggi yang aktif dan berpartisipasi pada saat dilakukan diskusi sementara siswa yang lain tidak memperhatikan dan tidak ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Hasil observasi terhadap proses pembahasan hasil asesmen diperoleh data bahwa siswa kurang aktif berinteraksi terhadap materi pelajaran, dengan temannya dan terhadap guru. Hasil analisis kompetensinya masih rendah belum mencapai tujuan minimal. Respon siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran secara optimal dalam waktu singkat, tidak tertarik untuk belajar secara berkelompok karena mereka mengantuk dan tidak mendapat kesempatan untuk berpikir. Dari semua data tersebut, maka guru melakukan refleksi. Seperti diskusi kelompok diubah menjadi diskusi perorangan, dengan lebih banyak memberikan atau menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi dan memberikan tugas sebelumnya kepada siswa yang mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi, kemudian siswa diberi kesempatan secara bergiliran untuk mengerjakan tugas sekaligus dinilai secara kualitatif dan kuantitatif, hasil asesmen didiskusikan kepada siswa sebelum melakukan pembelajaran berikutnya, kegiatan pembelajaran dirumuskan secara realistis yang mudah diukur. (Tahir, 2011: 93-95)
Refleksi berarti kegiatan yang dilakukan untuk mengingat kembali suatu tindakan yang telah dilakukan dalam observasi. Refleksi mengkaji ulang apa yang telah terjadi atau mempertimbangkan proses, permasalahan, isu, dan kekurangan yang ada atau yang belum tuntas dari strategi penelitian yang telah dilakukan. Refleksi menjadi dasar untuk mengetahui kembali rencana tindakan dengan memperhatikan variasi perspektif yang mempunyai aspek evaluatif bagi peneliti untuk mempertimbangkan atau menilai apakah  dampak tindakan yang timbul sudah sesuai dengan yang diinginkan dan membuat perencanaan kembali. Langkah selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan refleksi hasil pengamatan, melalui refleksi maka dapat diketahui atau dipahami kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam penelitian tindakan. (Uno, dkk, 2012: 69)
Kegiatan mengingat, merenungkan, mencermati, dan menganalisis kembali suatu tindakan yang telah dilakukan dalam observasi merupakan refleksi yang dalam penalitian tindakan kelas akan memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan yang telah dilakukan selama proses pembelajaran. (Asrori, 2009: 54). Dalam melakukan kegiatan refleksi guru selain berperan sebagai peneliti itu sendiri juga harus bekerjasama dengan guru yang sama mata pelajaran namun berbeda kelas atau peneliti dari perguruan tinggi agar refleksi dapat dilakukan sampai pada tahap pemaknaan tindakan dan situasi dalam pembelajaran yang ada sehingga dapat memberikan dasar untuk memperbaiki rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. ( Asrori, 2009: 54)
Selama proses pembelajaran berlangsung dalam melaksanakan tindakannya guru dituntut sebagai peneliti tindakan kelas untuk mempertimbangkan kembali pengalamannya merupakan fungsi evaluatif dari refleksi. Dalam melakukan tindakan tentang kendala yang dihadapi yang memungkinkan dilakukannya peninjauan dan pengembangan gambaran yang lebih hidup tentang situasi dan kondisi nyata pembelajarannya yaitu refleksi yang bersifat deskriptif. ( Asrori, 2009: 55)
      
      







BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengingat, merenungkan, mencermati dan menganalisis kembali suatu tindakan yang telah dilakukan dalam observasi. Refleksi juga merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui apa yang telah terjadi sebelumnya, belum terjadi, serta apa yang belum dihasilkan.
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan guru, guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan.
B.   Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kiranya pembaca dapat memberikan saran atau masukan-masukan yang membangun untuk memperbaiki makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.




DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.
Uno, Hamzah B. Nina, Lamatenggo. Satria, Koni. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara.
Tahir, Muhammad. 2011. “ Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”. 
Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar