MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN
“REFLEKSI”
OLEH :
Nama : Ninin Anggraeni Fatlin
Nim
: 105400417510
Kelas
: V. A
No.
Urut : 15
Jurusan PGSD S1 2010
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
KATA
PENGANTAR
Al-hamdulillah
puji syukur saya panjatkan
atas kehadirat Allah Swt
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam tak lupa saya kirimkan kepada
Nabiullah Muhammad SAW.
Makalah
ini selesai dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penyusun menyucapkan banyak
terima kasih kepada teman-teman serta
dosen mata kuliah yang telah memberikan banyak masukan
dan saran yang berguna bagi pembuatan makalah ini.
Dengan
segala kerendahan hati, penyusun
menerima saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Amin.
Makassar, Januari
2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR
ISI .............................................................................................. ii
BAB
I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar
Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................... 2
BAB
II Pembahasan ................................................................................... 3
A. Refleksi
.................................................................................... 3
BAB
III Penutup ........................................................................................ 7
A. Simpulan
.................................................................................. 7
B. Saran
........................................................................................ 7
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seorang guru harus memiliki empat
kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, kompetensi profesional. Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah
guru mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Guru juga harus memiliki kompetensi profesional yaitu mampu
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif melalui penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas pada dasarnya
merupakan kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu
pembelajaran di kelasnya. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan melalui proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui
refleksi diri sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan
berbagai tindakan yang terencana serta menganalisis setiap pengaruh dari adanya
perlakuan tersebut. PTK dimulai dari tahap perencanaan setelah ditemukannya
masalah dalam pembelajaran, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas dapat
dilakukan dengan cara mengkaji permasalahan-permasalahan atau
kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran. Setelah itu mencari
perbaikan dan merencanakan program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan
masalah. Kemudian melaksanakan program
tersebut secara sistematis dan empiris.
Oleh sebab itu guru harus melakukan refleksi
diri untuk mengetahui apakah sudah melaksanakan tugasnya secara maksimal karena
guru perlu memahami bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah
mendidik, mengajar, dan melatih siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya. Guru juga dituntut mampu menguasai
bidang studi yang diampuhnya dan mengajarkannya kepada siswa secara
professional, maka guru harus melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri,
terutama dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat mengetahui bahwa
pembelajarannya perlu diperbaiki kualitasnya.
Dengan demikian, guru akan dapat
berusaha melakukan perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yaitu guru
yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru untuk kepentingan kualitas pembelajaran
di kelas. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari upaya guru dalam melakukan
perbaikan kualitas proses pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan
cara merefleksi diri.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa yang dimaksud dengan refleksi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk dilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan guru,
guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau
dipertahankan. Merupakan kegiatan yang perlu dilakukan ketika guru sebagai
praktisi lapangan telah selesai melakukan tindakan, ini merupakan suatu bentuk
dari evaluasi terhadap diri sendiri. Guru menyampaikan segala kegiatan atau
pengalaman yang telah dilakukan untuk didiskusikan dengan peneliti, guru
menyampaikan segala apa yang telah dirasakan dan meyampaikan sejauh mana progress atau kemajuan dari tindakan
yang dilakukannya. (Arikunto,dkk, 2009: 19-20)
Mengemukakan kembali atau melaksanakan
lagi apa yang telah dilakukan merupakan kegiatan refleksi. Guru sebagai
pelaksana dan peneliti sebagai pengamat diharapkan dapat bekerjasama dengan
baik agar dapat terjadi penilaian secara objektif, peneliti merupakan pihak
yang sangat berkepentingan karena akan meningkatkan kinerjanya, ini dimaksudkan
agar pelaksanaan tindakan dapat dilaksanakan secara alami dan dapat dikelola
dengan baik. Dalam hal ini guru
sebaiknya menyampaikan segala yang telah dilaksanakan dengan sebenar-benarnya
kepada peneliti sehingga tindakan yang akan diambil selanjutnya dapat sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan yang ada. (Arikunto,dkk, 2009: 19-20)
Refleksi adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami
apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum
dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang
telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93)
Apabila guru yang menjadi pelaksana PTK
sudah mengetahui apa yang terjadi pada fase sebelumnya dan ingin melakukan
tindakan berikutnya, maka guru harus memikirkan apa penyebabnya. Contoh refleksi, dari hasil observasi yang
telah dilakukan dengan cara pembelajaran secara berkelompok yaitu diskusi antar
kelompok, hanya siswa yang dikategorikan tingkat kemampuannya tinggi yang aktif
dan berpartisipasi pada saat dilakukan diskusi sementara siswa yang lain tidak
memperhatikan dan tidak ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Hasil observasi
terhadap proses pembahasan hasil asesmen diperoleh data bahwa siswa kurang
aktif berinteraksi terhadap materi pelajaran, dengan temannya dan terhadap
guru. Hasil analisis kompetensinya masih rendah belum mencapai tujuan minimal.
Respon siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran secara optimal dalam waktu
singkat, tidak tertarik untuk belajar secara berkelompok karena mereka
mengantuk dan tidak mendapat kesempatan untuk berpikir. Dari semua data
tersebut, maka guru melakukan refleksi. Seperti diskusi kelompok diubah menjadi
diskusi perorangan, dengan lebih banyak memberikan atau menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi dan memberikan tugas sebelumnya kepada
siswa yang mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi, kemudian siswa
diberi kesempatan secara bergiliran untuk mengerjakan tugas sekaligus dinilai
secara kualitatif dan kuantitatif, hasil asesmen didiskusikan kepada siswa
sebelum melakukan pembelajaran berikutnya, kegiatan pembelajaran dirumuskan
secara realistis yang mudah diukur. (Tahir, 2011: 93-95)
Refleksi berarti kegiatan yang dilakukan
untuk mengingat kembali suatu tindakan yang telah dilakukan dalam observasi.
Refleksi mengkaji ulang apa yang telah terjadi atau mempertimbangkan proses,
permasalahan, isu, dan kekurangan yang ada atau yang belum tuntas dari strategi
penelitian yang telah dilakukan. Refleksi menjadi dasar untuk mengetahui kembali
rencana tindakan dengan memperhatikan variasi perspektif yang mempunyai aspek
evaluatif bagi peneliti untuk mempertimbangkan atau menilai apakah dampak tindakan yang timbul sudah sesuai
dengan yang diinginkan dan membuat perencanaan kembali. Langkah selanjutnya
setelah pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan refleksi hasil pengamatan,
melalui refleksi maka dapat diketahui atau dipahami kelebihan dan kekurangan
yang terjadi dalam penelitian tindakan. (Uno, dkk, 2012: 69)
Kegiatan mengingat, merenungkan,
mencermati, dan menganalisis kembali suatu tindakan yang telah dilakukan dalam
observasi merupakan refleksi yang dalam penalitian tindakan kelas akan memahami
proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan yang telah
dilakukan selama proses pembelajaran. (Asrori, 2009: 54). Dalam melakukan
kegiatan refleksi guru selain berperan sebagai peneliti itu sendiri juga harus
bekerjasama dengan guru yang sama mata pelajaran namun berbeda kelas atau
peneliti dari perguruan tinggi agar refleksi dapat dilakukan sampai pada tahap
pemaknaan tindakan dan situasi dalam pembelajaran yang ada sehingga dapat
memberikan dasar untuk memperbaiki rencana tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya. ( Asrori, 2009: 54)
Selama proses pembelajaran berlangsung
dalam melaksanakan tindakannya guru dituntut sebagai peneliti tindakan kelas
untuk mempertimbangkan kembali pengalamannya merupakan fungsi evaluatif dari
refleksi. Dalam melakukan tindakan tentang kendala yang dihadapi yang
memungkinkan dilakukannya peninjauan dan pengembangan gambaran yang lebih hidup
tentang situasi dan kondisi nyata pembelajarannya yaitu refleksi yang bersifat
deskriptif. ( Asrori, 2009: 55)
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengingat, merenungkan, mencermati dan menganalisis kembali suatu
tindakan yang telah dilakukan dalam observasi. Refleksi juga merupakan suatu
tindakan atau kegiatan untuk mengetahui apa yang telah terjadi sebelumnya,
belum terjadi, serta apa yang belum dihasilkan.
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan
yang sangat penting untuk dilaksanakan sebab akan mengontrol tindakan guru,
guru dapat melihat apa yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau
dipertahankan.
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kiranya pembaca dapat memberikan saran atau
masukan-masukan yang membangun untuk memperbaiki makalah selanjutnya agar
menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono.
Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV
Wacana Prima.
Uno, Hamzah B. Nina, Lamatenggo. Satria,
Koni. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang
Profesional. Jakarta: Bumi Aksara.
Tahir, Muhammad. 2011.
“ Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan”.
Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar