Jumat, 15 Februari 2013

Makalah Persentasi



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
            Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Metodologi Penelitian Pendidikan” sesuai dengan apa yang diharapkan.
            Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari tidak sedikit hambatan yang ditemukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun dengan segalah rasa hormat serta ucapan terimah kasih yang tak terhingga kepada:
1.      Dosen pembimbing metodologi penelitian pendidikan yang telah memberi banyak bimbingan, pengarahan serta bantuan selama perkuliahan.
2.      Teman – teman jurusan PGSD Unismuh yang selalu memberi dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatu.

                                                                                    Makassar, desember 2012
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................           i
Daftar Isi ...................................................................................................................           ii
Bab I             Pendahuluan ........................................................................................           1
A.    Latar Belakang ............................................................................           1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................. 2
Bab II           Pembahasan .........................................................................................           3
A.    Pengertian penelitian tindakan kelas....................................................... 3           
B.     Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas.......................... 4           
Bab III          Penutup ...............................................................................................           10
A.    Kesimpulan ....................................................................................           10
B.     Saran ..............................................................................................           10
Daftar Pustaka ..........................................................................................................           11



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sertifikasi guru menjadi suatu titik perhatian yang sangat menarik dan menyedot konsentrasi serta energi banyak orang di lingkungan pendidikan. Sertifikasi menjadi sangat penting dilakukan secara proporsional dan profesional karena guru adalah salah satu faktor pendidikan yang berada di garis depan pelaksanaan proses pendidikan. Untuk itu, guru dituntut memiliki dan menampilkan kinerja secara berkualitas sesuai dengan bidang tugasnya. Standar nasional pendidikan (2005) telah menegaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi kepribadian, pedagogis, profesional dan sosial. Sertifikasi guru memiliki makna bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan empat kompetensi tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Salah satu dari empat butir kompetensi guru yang berkaitan langsung dengan proses inovasi pembelajaran adalah kompetensi profesional yaitu kemampuan guru melakukan penelitian sederhana. Salah satu bentuk penelitian sederhana yang dapat dilakukan guru sambil melaksanakan tugasnya mengajar di kelas adalah ‘‘penelitian tindakan kelas.” Oleh karena itu,penelitian tindakan kelas sebagai salah satu bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sudah seharusnya diketahui, dipahami, dihayati dan dipraktikkan di sekolah-sekolah. Problema yang sering kali dihadapi setiap guru adalah masih sering merasa kesulitan dalam memilih satu dari sekian banyak strategi pembelajaran untuk digunakan dalam suatu situasi kelas tertentu. Faktor-faktor seperti ukuran kelas, tata ruang, lingkungan kelas, dan peran demografi dari siswa menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi pemilihan strategi pengajaran. Gaya dan keterampilan guru mengajar juga merupakan faktor-faktor yang tidak kalah pentingnya.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian tindakan yang masih relatif berumur muda dalam wacana penelitian pendidikan di indonesia dibandingkan dengan bentuk penelitian lain. Namun demikian, penelitian tindakan kelas dapat dipandang sebagai bentuk penelitian yang mampu memberikan kontribusi sangat meyakinkan bagi upaya pemecahan masalah-masalah pendidikan pada tataran praktis, yaitu proses pembelajaran dikelas.
B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
A.    Apa pengertian penelitian tindakan kelas?
B.     Bagaimana pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian penelitian tindakan kelas
Menurut Suharsimi (2007:2) dalam Asrori (2009:5) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan dari kata ‘‘penelitian,” “tindakan,”dan “kelas.” Penelitian adalah suatu aktifitas mengamati sasaran atau objek tertentu dan sesuai dengan kode etik metodologi penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mendapatkan berita yang bermanfaat, memancing keinginan seseorang untuk membacanya dan dianggap penting bagi orang yang meneliti. Tindakan adalah suatu aktifitas yang dilaksanakan dan mempunyai maksud tertentu serta dirangkaikan dengan berbagai putaran kegiatan. Kelas adalah kelompok orang yang menjadi siswa-siswi dalam suatu sekolah yang mempunyai hak menerima pelajaran dari guru. Jadi, Suharsimi (2007:3) dalam Asrori (2009:5) menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian terhadap kegiatan belajar mengajar yang diamati oleh seseorang yang sengaja dilaksanakan didalam ruangan kelas yang sengaja dilakukan oleh guru dan siswa dengan tujuan tertentu.
Menurut Suharjono (2007:58) dalam Asrori (2009:5) Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan dan mempunyai maksud merevisi dan meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar.
Rustam dan Mundilarto (2004:1) dalam Asrori (2009:5) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilaksanakan didalam suatu kelas dengan mengikuti tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi yang dilakukan secara bersama dan berupaya untuk meningkatkan kualitasnya sebagai seorang guru serta meningkatkan hasil belajar siswa.
“Tim PGSM (1999) dalam Asrori (2009:5) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, ditujukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki praktik pembelajaran yang diselenggarakan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur atau siklik.”

B.     Pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas
                        Pelaksanaan tindakan adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang guru yang merupakan tahap lanjutan dari tahap perencanaan yang telah dirancang. Pada tahap ini tindakan yang dilaksanakan sama dengan yang dirancang sebelumnya. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh seorang guru yang relevan dengan fokus permasalahan. Pelaksanaan tindakan ini yang menjadi hal pokok dari PTK, yang bertujuan untuk meningkatkan sikap profesional pendidik untuk mengatasi masalah pembelajaran. Tindakan ini dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Maksudnya tindakan tersebut tidak dibuat untuk keperluan penelitian, tetapi dilakukan sesuai dengan kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Tindakan tersebut penting untuk diketahui karena PTK dilaksanakan bukan karena rasa ingin tahu dari pendidik tetapi karna kebutuhan pendidik untuk meningkatkan sikap profesional dan mengatasi masalah pembelajaran. (Sanjaya, 2009 :79)
                        Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap penerapan dari tahap pertama yang berupa perencanaan yang telah disusun. Langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang pada tahap perencanaan harus diaplikasikan pada tahap pelaksanaan tindakan dan tentunya tidak melenceng pada kurikulum yang berlaku. Tahap perencanaan tindakan harus dilatihkan kepada pendidik untuk dapat diaplikasikan diruangan kelas agar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang. Pelaksana tindakan ini biasanya membutuhkan waktu sekurang-kurangnya dua sampai tiga bulan agar dapat menyelesaikan beberapa pokok bahasan dengan jumlah putaran tertentu. (Daryanto, 2011: 26)
Apabila tahap sebelumnya yaitu tahap perencanaan telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka proses pelaksanaan tindakan ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya. Tapi, faktanya dalam praktik tidak seperti dengan apa yang kita pikirkan. Maka, pelaksanaan tindakan tidak bisa diubah sesuai dengan keperluan penelitian karena jangan sampai proses perubahan ini terlalu jauh dari aturan. Apabila perencanaan yang disusun tidak dilakukan, guru harus kembali menyusun perencanaan sesuai dengan kenyataan baru yang didapatkan. (Tahir, 2011 :91)
Contoh permasalahan PTK yang rumusan masalahnya adalah apakah pembelajaran kooperatif berdasarkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelas 4 SD Inpres Sikapa?
Misalnya pada tahap perencanaan yaitu rancangan strategi dan skenario pembelajaran kooperatif berdasarkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) diaplikasikan dalam skenario pembelajaran. Pada tahap kedua ini umumnya membutuhkan waktu minimal dua sampai tiga bulan untuk dapat menuntaskan beberapa pokok bahasan atau Kompetensi Dasar (KD). (Asrori, 2009 :102)
Tindakan yang dilakukan oleh seorang guru dengan menggunakan pembelajaran kooperatif yang salah satunya yaitu Contextual Teaching and Learning(CTL) adalah:
a.       Mengadakan tes awal (pretes) berupa tes kognitif untuk mengetahui pendapat awal siswa dan daya nalarnya untuk memecahkan masalah dan tes usaha yang dilakukan siswa untuk mengetahui psikomotorik siswa tersebut.
b.      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan semangat belajar kepada siswa.
c.       Menyampaikan berita atau informasi secara nyata.
d.      Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar.
e.       Memberikan bimbingan kepada kelompok untuk belajar dan bekerja sama dengan baik.
f.       Mengadakan penilaian berupa tes lanjutan seperti yang dilakukan pada tes awal (pretes).
g.      Mengadakan perbandingan skor yang didapatkan antara tes awal dan tes lanjutan.
h.      Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mengalami peningkatan dari tes awal menuju tes lanjutan.
i.        Guru memberi semangat kepada siswa yang belum mencapai batas ketuntasan agar lebih serius lagi pada pertemuan berikutnya. (Asrori, 2009 :102)
Perlu diketahui bahwa tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas jarang sekali tuntas hanya satu kali putaran saja (satu siklus). Maka, penelitian tindakan kelas dilakukan lebih dari satu putaran yaitu putaran satu (siklus satu), putaran dua (siklus dua) atau bahkan lebih. (Asrori, 2009 :103)
Penelitian tindakan kelas dimulai dengan putaran pertama yang terbagi menjadi empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan daur/siklus pertama guru akan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang didapatkan pada siklus/daur pertama. Maka dari itu, guru merumuskan kembali rancangan tindakan pada siklus kedua. Kegiatan pada putaran kedua ini sama halnya yang dilakukan pada putaran pertama,tapi sudah ada perbaikan dan tambahan berdasarkan kekurangan yang dijumpai pada putaran pertama. (Asrori, 2009 :103)
Rancangan tindakan untuk putaran kedua,guru melanjutkan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan pada putaran pertama. Tetapi sudah dilakukan revisi. Jika dalam dua putaran sudah tercapai indikator usaha yang dilakukan yang telah dirumuskan maka guru dapat menyimpulkan hasilnya. Namun,apabila permasalahan yang diteliti masih ada yang belum tuntas atau terselesaikan maka dilanjutkan ke putaran berikutnya tetapi tahapannya sama halnya dengan putaran kedua. Namun, harus ada revisinya. Mengenai beberapa putaran yang telah dilaksanakan, sebenarnya tidak ada batasan tergantung pada ketercapaian indikator usaha yang dilakukan guru yang sudah dirancang sebelumnya. Namun, sebagian pendidik terbatas ilmunya dalam melakukan penelitian tindakan kelas serta keterbatasan waktu karna harus melaksanakan tugas pokoknya dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, biasanya penelitian dalam dua putaran sudah dianggap bagus. Karena, salah satu prinsip penelitian tindakan kelas oleh guru adalah tidak boleh menyia-nyiakan tugas pokoknya sebagai seorang guru yang telah dijadwalkan secara bagus oleh sekolah. (Asrori, 2009 :104)
Perlu diketahui bahwa pada tahap pelaksanaan tindakan ini, langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan diubah secara lengkap dan ditulis agar guru dapat melakukan tindakan yang jelas, tidak membingungkan atau bahkan melupakan tindakan itu. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a.       Tahap demi tahap tindakan yang akan dilaksanakan.
b.      Kegiatan yang akan dilakukan oleh guru.
c.       Kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
d.      Media perlengkapan yang akan digunakan.
e.       Perlengkapan yang akan digunakan untuk melakukan pengamatan serta cara menggunakannya.
(Asrori, 2009 :104)
Pengaplikasian tindakan ini yang meliputi what (siapa), when (kapan), where (dimana), dan how (bagaimana) tindakan tersebut dalakukan. Langkah- langkah tindakan yang telah direncanakan, diaplikasikan dalam situasi yang nyata. Tahap ini disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta kegiatan refleksi. (Aqib, 2006 :31)
           
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
 Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
 Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru adalah perlakuan yang dilaksanakan yang diarahkan sesuai dengan perencanaan. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan fokos masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti dari PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah.
B.     Saran












Tidak ada komentar:

Posting Komentar