Jumat, 15 Februari 2013

MAKALAH TUGAS 3 FATMAYANTI.PL (35) PGSD A

TUGAS 3


Tugas Individu
 Penelitian Tindakan Kelas
Nama               : Fatmayanti PL
Nim         : 10540 0419510
Kelas                : V A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang di berikan pada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berbentuk makalah dengan judul Proses Penelitian Kualitatif Metodologi Penelitian Pendidikan .
Penyusunan makalah ini, dibuat dengan proses yang cukup singkat, dari memahami konsep metodologi penelitian pendidikan yang saya dapatkan dari beberapa sumber yang ada. Pembahasan dalam makalah ini difokuskan pada Proses Penelitian Kualitatif. .
Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang telah memberikan dukungan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berbentuk makalah ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
                                                                                    Makassar,                     2012

                                                                                    Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul........................................................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................           i
Daftar Isi  ..........................................................................................................           ii
BAB    I        Pendahuluan .................................................................................           1
A.       Latar Belakang ......................................................................           1
B.       Rumusan Masalah ........................................................................... 2
BAB    II       Pembahasan .................................................................................           3
A.       Pengertian Penelitian Kualitatif ...............................................           3
B.       Proses Peneltian Kualitatif .....................................................           4
C.       Langkah-langkah Penelitian Kualitatif ..................................... ......... 9
D.        Kedudukan Teori .................................................................           10
E.        Kedudukan Teori dalam Penelitian Kualitatif ..........................           12
BAB    III      Penutup .......................................................................................           14
A.       Kesimpulan ...........................................................................           14
B.       Saran ....................................................................................           16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................           17

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis yaitu penelitian sejarah, penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen.
Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran. Namun, di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, tetapi perlu juga melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyususnan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial. Dalam kaitannya denga teori, kalau dalam penelitian kualitataif bersifat menemukan teori.



B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:

1.      Apakah peneltian kualitatif itu?
2.      Bagaimana definisi dari proses penelitian kualitatif ?
3.      Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ?
4.      Apa definisi dari teori ?
5.      Bagaimana kedudukan teori dalam penelitian kualitatif ?











BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Penelitiaan Kualitatif
Penelitian menurut Kerlinger (1986) dalam Sukardi (2003:4) ialah suatu proses penemuan untuk mengetahui atau menyelesaikan suatu masalah yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, rasional, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Penelitian kualitatif Menurut Arifin (2012:140) adalah suatu proses kegiatan penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi atau rekayasa, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Proses penelitian yang dimaksud disini adalah antara lain kita melakukan observasi terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka ditempat tersebut, dan berupaya memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia yang ada sekitarnya. Untuk itu, seorang peneliti melakukan penelitian harus terjun langsung ke lapangan dengan waktu yang cukup lama.
Bogdan dan Taylor (1993) dalam Arifin (2012:140) mengemukakan penelitian kualitatif adalah prosedur dalam penelitian yang menghasilkan atau menemukan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang bisa kita amati.
Sedangkan Menurut Sukmadinata (2012:60) Penelitian Kualitatif (Qualitative research) adalah suatu proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti atau di tujukan untuk menentukan, menemukan, mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, kejadian-kejadian, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun secara kelompok sekalipun.
Sementara itu, menurut (Sugiono, 2009:13), metode penelitian kualitatif adalah suatu metode atau proses penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah penelitian eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data ini dapat juga dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan dari hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasinya.
B.       Proses Penelitian Kualitatif
Menurut Stratuss dan Corbin (2003) dalam Tahir (2011:63) penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai suatu jenis penelitian yang dimana setiap temuan-temuan yang didapat tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Melainkan, dipilihnya penelitian kualitatif ini karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif yang dipahaminya dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan dan metode kuantitatif.
Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan-temuan yang baik dan benar-benar bermanfaat diperlukan perhatian yang cukup serius terhadap berbagai hal yang dipandang perlu dalam penelitian kualitatif ini. Dalam memperbincangkan proses penelitian kualitatif paling tidak ada tiga hal yang perlu kita perhatikan, yaitu kedudukan teori, metodologi penelitian, dan desain penelitian kualitatif.
“Menurut Hadi dan Haryono (1998:15), prosedur dan langkah penelitian kualitatif ini terlebih dahulu membuat rencana penelitian yang isinya menetapkan :
1.         Masalah penelitian dan variabel yang diteliti.
2.         Membuat hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari teori yang mapan.
3.         Menetapkan metode dan instrumen penelitian.
4.         Menentukan sampel penelitian.
5.         Menentukan tekhik analisis data/statistik.
Proses atau rancangan penelitian kualitatif oleh Bogdan dalam Ghony dan Almanshur (2012:123-125), dapat diibaratkan seperti seseorang yang ingin melakukan suatu piknik. Ia tahu tempat yang akan dituju, tetapi ia belum tahu pasti apa yang ada di tempat yang dituju itu. Ia akan tahu setelah memasuki objek tersebut, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berpikir dan melihat secara langsung objek dan aktivitas orang-orang yang berada di sekelilingnya, dengan melakukan wawancara dan sebagainya. Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti orang asing yang ingin melihat pertunjukan wayang kulit atau kesenian, atau peristiwa lain. Ia belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit itu sebenarnya. Ia akan tahu setelah ia memasuki dan melihat langsung, mengamatinya, dan menganalisisnya dengan serius tentang pertunjukan wayang kulit itu.
Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, kita dapat mengemukakan bahwa walaupun penelitian kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang cukup jelas, tetapi kita dapat terjun langsung memasuki objeknya di lapangan. Pada waktu memasuki objek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap objek tersebut, seperti halnya orang asing yang masih merasa asing terhadap pertunjukan wayang kulit. Setelah memasuki objek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, ia akan melihat penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya (pemain gamelan), wayangnya, dalangnya, pesindennya (penyanyi), dan segala aktivitas penyelenggaraannya. Tahap ini disebut sebagai dengan tahap orientasi atau tahap deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas informasi yang diperolehnya. Dalam tahap deskripsi ini data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi, dan belum tersusun secara jelas. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua disebut sebagai tahap reduksi/fokus. Dimana pada tahap ini peneliti mereduksi atau memfokuskan segala informasi yang telah di peroleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini, peneliti menyortir data dengan memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru untuk diteliti. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan atau dihilangkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Bila dikaitkan dengan melihat contoh pertunjukan wayang kulit, peneliti telah memfokuskan pada masalah tertentu, misalnya wayang dan dalangnya saja.
Proses penelitian kualitatif tahap ketiga adalah tahap selection. Pada tahap ini seorang peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek, cabang, kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun dan buahnya. Kalau diibaratkan pertunjukan wayang kulit tadi, kalau fokusnya pada wayangnya, peneliti ingin tahu lebih dalam tentang wayang, mulai dari nama wayang dan perannya, bentuk dan ukuran wayang, cara membuat wayang, makna setiap pahatan pada wayang, jenis cat yang digunakan, cara mengecetnya dan sebagainya. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Pada penelitian tahap ketiga ini, setelah peneliti melakukan analisi yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru. Pada tahap selection, bahwa peneliti telah mampu mengonstruksikan data dalam bentuk yang sudah terususun, berurutan secara alfabetis, dan data yang berupa angka pun direkonstruksi secara berurutan sehingga mudah dimengertiu dan dipahami. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Hasil akhir dari penelitian kualitatif bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit di cari melalui metode kuantitatif, melainkan juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang sangat bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang kita dapat digunakan membantu dalam mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Biasanya, data atau informasi yang telah diperoleh peneliti ada yang bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel yang satu dengan gejala lain yang sudah memiliki hubungan interaktif. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, dan seleksi) tersebut dapat dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Setiap proses pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan, yakni :
1.         Setelah peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut dengan konteks sosial (terdiri atas tenpat, pelaku, dan aktivitas), peneliti berpikir apa yang akan ditanyakan;
2.         Setelah menemukan apa yang akan di tanyakan, peneliti telah menemukan pertanyaan sehingga selanjutnya bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut;
3.         Setelah pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan menganalisi;
4.         Apakah jawaban yang diberikan itu betul atau tidak. Kalau jawaban atas pertanyaan dirasa betul, dibuatlah kesimpulan;
5.         Peneliti mencandra kembali kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang tel;ah dibuat itu kridibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, peneliti masuk lapangan lokasi lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuannya sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, pengumpulan data dinyatakan selesai. Ghony dan Almanshur (2012:125)
C.      Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
Menurut Denzin dan Lincoln (1994) dalam Arifin (2012:160), proses penelitian kualitatif selalu menampilkan lima langkah pokok yang harus diperhatikan sebelum melakukan penelitian kualitatif, yaitu : (a) peneliti dan yang diteliti sebagai subjek multikultural. Misalnya, penelitian historis dan penelitian tradisi, konsep diri dan semuanya, bergantung pada etika dan politik peneliti, (b) paradigma teoritis dan interpretatif, meliputi : pospositivisme, konstruktivisme, feminis, model etnik, model Marxis, model Studi Budaya, (c) strategi penelitian, meliputi : desai studi, studi kasus, etnografi, observasi partisipasi, fenomenologi, grounded theory, metode biografi, metode historis, penelitian aksi dan penelitian klinis, (d) tekhnik pengumpulan data dam analisisdata meliputi : wawancara, observasi, artefak, dokumen, dan rekaman,metode visual, metode pengalaman pribadi, metode manajemen data, analisis data komputer dan analisis tekstual, (e) penafsiran dan pemaparan hasil penelitian, meliputi : kriteria kesepakatan, seni dan cara penafsiran, penafsiran tulisan, strategi analisis, tradidi evaluasi, dan penelitian terapan.
“Berdasarkan pengalaman penulis melakukan penelitian kualitatif maka dalam tulisan ini, langkah-langkah penelitian kualitatif yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Identifiksi Masalah
2.      Menetapkan Fokus Penelitian
3.      Menyusun Desain Penelitian
4.      Melakukan Persurvei ke Lapangan
5.      Mengumpulkan Data
6.      Analisis Data
7.      Membangun Teori
8.      Menyusun Laporan


D.      Kedudukan Teori
Menurut Ahmad Tafsir (2006) dalam Tahir (2011:63) dilihat dari aspek aksiologi tujuan ilmu (ilmu pengetahuan) adalah untuk mencari kebenaran dan membantu manusia mengatasi kesulitan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan. Suatu perguruan tinggi dimana berbagai ahli berkumpul mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu di mana nantinya terdapat gudang ilmu, sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan berbagai teori.
 Pengertian teori menurut Marx dan Goodson (1976, dalam Meleong,1989) dalam Tahir (2011:63) ialah aturan proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari (1) hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian (yang diukur), (2) mekanisme atau struktur yang di duga mendasari hubungan-hubungan demikian, dan (3) hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya menifestasi hubungan empiris apapun secara langsung. Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu (1) mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian, (2) menjadi pendorong untuk menusun hipotesis dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, (3) membuat ramalan atas dasar penemuan, (4) menyajikan penjelasan dan, dalam hal ini, untuk menjawab pertanyaan “mengapa”.
Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan dapat disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Pada tipe pertama, dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai dari mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak.
Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Meleong.1989 dan Mubyarto, 1984) dalam Tahir (2011:64). Teori subtantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan subtantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi, psikologi, dan lain sebagainya. Contoh pertawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesionalisme, kemakalan, atau organisasi peneliti. Disisi lain, teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suati ilmu pengetahuan,m misalnya sosiologi, psikologi, dan sebagainya. Contoh : perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas sosial.
Unsur-unsur dalam teori meliputi :(a) kategori konseptual dan kawasan kenseptualnya dan (b) hipotesis atau hubungan generalisasi di antara kategori dan kawasan serta integrasi. Kategori adalah suatu unsur konseptual teori sedangkan kawasannya (property) adalah aspek atau unsur suatu kategori itu sendiri. Yang perlu kita tekankan dalam penelitian kualitatif ini, bahwa status hipotesis ialah sesuatu yang disarankan bukan sesuatu yang diuji di antara hubungan kategori dan kawasannya. Jadi, dengan demikian peneliti sejak awal penelitian lapangan akan menjadi aktif dan menyusun hipotesis itu dalam rangka pembentukan teori. Keaktifan tersebut mencakup baik penyusunan hipotesis baru maupun verifikasi hipotesis melalui perbandingan antar kelompok. (Meleong.1989 dan Mubyarto, 1984) dalam Tahir (2011:64)
E.       Kedudukan Teori dalam Penelitian Kualitatif
Menurut Hadi dan Haryono (1998:65-75) Kedudukan teori ini merupakan pengantar pada penelitian kualitatif. Pertama-tama akan diuraikan soal penelitian kualitatif. Kemudian dipaparkan seluk beluk penelitian kualitataif dan akhirnya akan diperdalam pemahaman tentang penelitian kualitatif yang mencakup sebagai berikut :
1.         Aliran-aliran teori yang mendasari atau melatarinya
Penelitian kualitatif bertumpu pada berbagai aliran, tradisi atau orientasi teori, yang kesemuanya menekankan pentingnya pengembangan dan penyususnan teori yang di tandai oleh stratedi induktif-empiris. Hal ini berbeda dengan ancangan yang bertumpuk pada deduksi logis berdassrkan asumsi-asumsi apriori. Ancangan kualitatif senantiasa berakar pada kenyataan empiris walaupun dapat saja dipahami oleh bermacam-macam tradisi dan orientasi pemikiran yang berbeda-beda.
a.         Etnografi
b.        Fenomenologi
c.         Penyelidikan Heuristis
d.        Etnometodologi
e.         Interaksionisme Simbolis
f.         Psikologi Ekologi
g.        Perspektif Sistem dan Teori Sistem
h.        Teori kekacauan (Chaos) : Dinamika Nonliner
i.          Hermeneutis
j.          Penyelidikan Kualitatif Orientasional

2.         Tema-tema strategis
Strategi penelitian kualitatif menekankan dan bertumpu pada beberapa tema yang saling bertaut, yang akan diuraikan dibawah ini :
a.         Penyelidikan Naturalisti.
b.        Analisis Induktif
c.         Perspektif Holistis
d.        Data Kualitatif
e.         Kontak dan Penghayatan Pribadi
f.         Sistem-sistem Dinamis
g.        Orientasi Kasus Unik
h.        Kepekaan terhadap konteks
i.          Netralitas Empatis
j.          Fleksibilitas Desain

3.         Metode pengumpulan data dan sifat-sifatnya.
Untuk memberikan contoh kongkret atau nyata , akan dipaparkan sebuah contoh rancangan penelitian kualitatif mengenai faktor-faktor konstektual yang mempengaruhi perilaku sosial yang berkaitan dengan resiko penularan virus AIDS (HIV), khususnya di kalangan orang-orang muda di negeri-negeri yang sedang berkembang sekarang ini, yang direncanakan oleh Social Behavioiural Studies and Support Unit, Global Programme on AIDS, World Helath Organitation.


BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Teori merupakan seperangkat kontruk (konsep), definisi, dan proposisi yang menyajikan gejala (fenomena) secara sistematis, merinci hubungan antara variabel-variabel, dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut. Teori juga memiliki fungsi, yaitu (1) meramalkan, menjelaskan, dan menemukan teori lain, (2) memberikan perspektif jaringan, (3) memberikan alasan perlunya penelitian, (4) menyusun pertanyaan sebagai pokok masalah, (5) menampilkan hubungan antarvariabel, konsep, dan menerangkan fenomena sebagai masukan dalam mengambil persoalan dan informasi pembanding.
Dalam perkembangnnya, teori dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu teori substantif dan teori formal. Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam ingkuiri dalam suatu ilmu pengetahuan, misanya antropologi,sosiologi, dan psikologi. Sedangkan teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang ingkuiri suatu ilmu pengetahuan.
Unsur-unsur teori dapat disederhanakan menjadi (1) kategori konseptual dan kawasan konseptual dan (2) hipotesis atau hubungan generasi di antara kategori dan kawasannya serta integrasi. Berdasarkan jenis teori, penyusunan teori dalam penelitian kualitatif dibedakan menjadi dua, yaitu penyusunan teori substantif dan penyusunan teori formal. Penyusunan teori substantif dilakukan melalui usaha menemukan kategori dengan kawasannya dengan kata lain mencari hubungan logis untuk dirumuskan dalam hipotesis dengan memanfaatkan integrasi antara kategori dengan kawasannya. Pada teori formal, penyusunan teori dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Pembentukan teori dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui verifikasi terhadap suatu teori yang berlaku atau terhadap teori baru yang baru muncul daridata. Verifikasi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara implisit dan eksplisit yang dilakukan secara berkesinambungan semenjak data lapangan mulai masuk.
B.     Saran
Berdasarkan hasil makalah ini, diharapkan peneliti mampu memahami proses penelitian kualitatif dan pengertian teori secara benar, mengetahui langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan penelitian kualitatif, mengetahui kedudukan teori dalam penelitian kualitatif, mengetahui unsur-unsur teori, mengetahui bagaimana penyusunan teori yang tepat dalam penelitian kualitatif.

























DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, 2012.Penelitian Pendidikan.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya
Ghony, Djuandi, Almanshur, Fauzan, 2012.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta:AR-Ruzz Media
Hadi.Amirul, Haryono,1998. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung:Alfabeta
Sukardi,2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara
Sukmadinata Nana, Syaodih, 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan:Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar