Tugas Individu
“Penelitian
Tindakan Kelas”
Nama : Fatmayanti PL
Nim : 10540 0419510
Kelas : V A
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatu
Puji
syukur atas kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya yang di
berikan pada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berbentuk makalah dengan judul Proses
Penelitian Kualitatif Metodologi Penelitian Pendidikan .
Penyusunan
makalah ini, dibuat dengan proses yang cukup singkat, dari memahami konsep
metodologi penelitian pendidikan yang saya dapatkan dari beberapa sumber yang
ada. Pembahasan dalam makalah ini difokuskan pada Proses Penelitian Kualitatif.
.
Ucapan
terima kasih disampaikan kepada yang telah memberikan dukungan kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berbentuk makalah ini. Mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
penyusunan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar,
2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul........................................................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................... 2
BAB
II Pembahasan
................................................................................. 3
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
............................................... 3
B. Proses Peneltian Kualitatif ..................................................... 4
C. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif ..................................... ......... 9
D.
Kedudukan
Teori
................................................................. 10
E.
Kedudukan
Teori dalam Penelitian Kualitatif .......................... 12
BAB
III Penutup
....................................................................................... 14
A. Kesimpulan
........................................................................... 14
B. Saran
.................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian adalah
suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif
lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Berdasarkan metodenya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis yaitu penelitian
sejarah, penelitian deskriptif dan penelitian eksperimen.
Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat
kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran. Namun, di dalam melihat
kebenaran tersebut, tidak selalu didapat dengan melihat sesuatu yang nyata,
tetapi perlu juga melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus
melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu
peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan
yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan
dalam penyususnan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara,
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial.
Dalam kaitannya denga teori, kalau dalam penelitian kualitataif bersifat
menemukan teori.
B.
Rumusan
Masalah
Masalah
yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Apakah peneltian kualitatif itu?
2. Bagaimana definisi dari proses penelitian kualitatif ?
3. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif ?
4. Apa definisi dari teori ?
5. Bagaimana kedudukan teori dalam penelitian kualitatif ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitiaan Kualitatif
Penelitian menurut Kerlinger (1986) dalam Sukardi (2003:4)
ialah suatu proses penemuan untuk mengetahui atau menyelesaikan suatu masalah
yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, rasional, empiris, dan
mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Penelitian kualitatif Menurut Arifin (2012:140) adalah
suatu proses kegiatan penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi atau rekayasa,
serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Proses penelitian
yang dimaksud disini adalah antara lain kita melakukan observasi terhadap orang
dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka ditempat tersebut,
dan berupaya memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia yang ada sekitarnya.
Untuk itu, seorang peneliti melakukan penelitian harus terjun langsung ke lapangan
dengan waktu yang cukup lama.
Bogdan dan Taylor (1993) dalam Arifin (2012:140) mengemukakan
penelitian kualitatif adalah prosedur dalam penelitian yang menghasilkan atau
menemukan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang bisa kita amati.
Sedangkan Menurut Sukmadinata (2012:60) Penelitian
Kualitatif (Qualitative research) adalah suatu proses penelitian yang dilakukan
oleh seorang peneliti atau di tujukan untuk menentukan, menemukan, mendeskripsikan
dan menganalisis fenomena, kejadian-kejadian, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun secara
kelompok sekalipun.
Sementara itu, menurut
(Sugiono, 2009:13), metode penelitian kualitatif adalah suatu metode
atau proses penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah penelitian eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel
sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
teknik pengumpulan data ini dapat
juga dilakukan
dengan cara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif
/ kualitatif, dan dari hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna dari pada generalisasinya.
B.
Proses Penelitian Kualitatif
Menurut Stratuss dan Corbin (2003) dalam
Tahir (2011:63) penelitian kualitatif
dimaksudkan sebagai suatu jenis
penelitian yang dimana setiap temuan-temuan yang didapat tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya. Melainkan, dipilihnya
penelitian kualitatif ini karena kemantapan
peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif yang dipahaminya dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang
fenomena yang sulit diungkapkan dan metode kuantitatif.
Proses penelitian
kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan-temuan yang baik dan benar-benar
bermanfaat diperlukan perhatian yang cukup serius terhadap berbagai hal yang dipandang perlu dalam penelitian
kualitatif ini. Dalam
memperbincangkan proses penelitian kualitatif paling tidak ada tiga hal yang perlu kita perhatikan, yaitu
kedudukan teori, metodologi penelitian, dan desain penelitian kualitatif.
“Menurut Hadi dan Haryono (1998:15), prosedur
dan langkah penelitian kualitatif ini terlebih dahulu membuat rencana
penelitian yang isinya menetapkan :
1.
Masalah penelitian dan variabel
yang diteliti.
2.
Membuat hipotesis yang diturunkan
secara deduktif dari teori yang mapan.
3.
Menetapkan metode dan instrumen
penelitian.
4.
Menentukan sampel penelitian.
5.
Menentukan tekhik analisis
data/statistik.
Proses atau rancangan penelitian kualitatif oleh Bogdan dalam
Ghony dan Almanshur (2012:123-125), dapat diibaratkan seperti seseorang yang ingin
melakukan suatu piknik. Ia tahu tempat yang akan dituju, tetapi ia belum tahu
pasti apa yang ada di tempat yang dituju itu. Ia akan tahu setelah memasuki
objek tersebut, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar,
berpikir dan melihat secara langsung objek dan aktivitas orang-orang yang
berada di sekelilingnya, dengan melakukan wawancara dan sebagainya. Proses
penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti orang asing yang ingin
melihat pertunjukan wayang kulit atau kesenian, atau peristiwa lain. Ia belum
tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit itu sebenarnya. Ia akan tahu setelah
ia memasuki dan melihat langsung, mengamatinya, dan menganalisisnya dengan
serius tentang pertunjukan wayang kulit itu.
Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, kita dapat
mengemukakan bahwa walaupun penelitian kualitatif belum memiliki masalah, atau
keinginan yang cukup jelas, tetapi kita dapat terjun langsung memasuki objeknya
di lapangan. Pada waktu memasuki objek, peneliti tentu masih merasa asing
terhadap objek tersebut, seperti halnya orang asing yang masih merasa asing
terhadap pertunjukan wayang kulit. Setelah memasuki objek, peneliti kualitatif
akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, ia akan melihat
penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya (pemain gamelan), wayangnya,
dalangnya, pesindennya (penyanyi), dan segala aktivitas penyelenggaraannya.
Tahap ini disebut sebagai dengan tahap orientasi atau tahap deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini
peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan.
Mereka baru mengenal serba sepintas informasi yang diperolehnya. Dalam tahap
deskripsi ini data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi, dan belum tersusun
secara jelas. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua disebut
sebagai tahap reduksi/fokus. Dimana pada tahap ini peneliti mereduksi atau
memfokuskan segala informasi yang telah di peroleh pada tahap pertama. Pada
proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap pertama
untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini, peneliti
menyortir data dengan memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan
baru untuk diteliti. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan atau
dihilangkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, data tersebut selanjutnya
dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus
penelitian. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Bila dikaitkan dengan melihat contoh pertunjukan wayang
kulit, peneliti telah memfokuskan pada masalah tertentu, misalnya wayang dan
dalangnya saja.
Proses penelitian kualitatif tahap ketiga adalah tahap selection. Pada tahap ini seorang
peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya
pohon, kalau fokus itu baru pada aspek, cabang, kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai
ranting, daun dan buahnya. Kalau diibaratkan pertunjukan wayang kulit tadi,
kalau fokusnya pada wayangnya, peneliti ingin tahu lebih dalam tentang wayang,
mulai dari nama wayang dan perannya, bentuk dan ukuran wayang, cara membuat
wayang, makna setiap pahatan pada wayang, jenis cat yang digunakan, cara
mengecetnya dan sebagainya. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Pada penelitian tahap ketiga ini, setelah peneliti
melakukan analisi yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh,
peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengonstruksikan data yang diperoleh
menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru. Pada tahap selection, bahwa peneliti telah mampu
mengonstruksikan data dalam bentuk yang sudah terususun, berurutan secara
alfabetis, dan data yang berupa angka pun direkonstruksi secara berurutan
sehingga mudah dimengertiu dan dipahami. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Hasil akhir dari penelitian kualitatif bukan sekedar
menghasilkan data atau informasi yang sulit di cari melalui metode kuantitatif,
melainkan juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang sangat
bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang kita dapat digunakan membantu
dalam mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Biasanya, data
atau informasi yang telah diperoleh peneliti ada yang bersifat deskriptif,
komparatif, dan asosiatif. Informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang
gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel yang satu dengan
gejala lain yang sudah memiliki hubungan interaktif. Ghony dan Almanshur (2012:123-125)
Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan
(deskripsi, reduksi, dan seleksi) tersebut dapat dilakukan secara sirkuler,
berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Setiap proses
pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan, yakni :
1.
Setelah
peneliti memasuki objek penelitian atau sering disebut dengan konteks sosial
(terdiri atas tenpat, pelaku, dan aktivitas), peneliti berpikir apa yang akan ditanyakan;
2.
Setelah
menemukan apa yang akan di tanyakan, peneliti telah menemukan pertanyaan
sehingga selanjutnya bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat
tersebut;
3.
Setelah
pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan menganalisi;
4.
Apakah
jawaban yang diberikan itu betul atau tidak. Kalau jawaban atas pertanyaan
dirasa betul, dibuatlah kesimpulan;
5.
Peneliti
mencandra kembali kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang tel;ah
dibuat itu kridibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat
tersebut, peneliti masuk lapangan lokasi lagi, mengulangi pertanyaan dengan
cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuannya sama. Kalau kesimpulan telah
diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, pengumpulan data dinyatakan
selesai. Ghony dan Almanshur (2012:125)
C.
Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
Menurut Denzin dan Lincoln (1994) dalam Arifin (2012:160), proses
penelitian kualitatif selalu menampilkan lima langkah pokok yang harus
diperhatikan sebelum melakukan penelitian kualitatif, yaitu : (a) peneliti dan
yang diteliti sebagai subjek multikultural. Misalnya, penelitian historis dan
penelitian tradisi, konsep diri dan semuanya, bergantung pada etika dan politik
peneliti, (b) paradigma teoritis dan interpretatif, meliputi : pospositivisme,
konstruktivisme, feminis, model etnik, model Marxis, model Studi Budaya, (c)
strategi penelitian, meliputi : desai studi, studi kasus, etnografi, observasi
partisipasi, fenomenologi, grounded theory, metode biografi, metode historis,
penelitian aksi dan penelitian klinis, (d) tekhnik pengumpulan data dam
analisisdata meliputi : wawancara, observasi, artefak, dokumen, dan
rekaman,metode visual, metode pengalaman pribadi, metode manajemen data,
analisis data komputer dan analisis tekstual, (e) penafsiran dan pemaparan
hasil penelitian, meliputi : kriteria kesepakatan, seni dan cara penafsiran,
penafsiran tulisan, strategi analisis, tradidi evaluasi, dan penelitian
terapan.
“Berdasarkan
pengalaman penulis melakukan penelitian kualitatif maka dalam tulisan ini,
langkah-langkah penelitian kualitatif yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.
Identifiksi Masalah
2.
Menetapkan Fokus Penelitian
3.
Menyusun Desain Penelitian
4.
Melakukan Persurvei ke Lapangan
5.
Mengumpulkan Data
6.
Analisis Data
7.
Membangun Teori
8.
Menyusun Laporan
D.
Kedudukan Teori
Menurut Ahmad Tafsir (2006) dalam Tahir (2011:63) dilihat dari aspek
aksiologi tujuan ilmu (ilmu pengetahuan) adalah untuk mencari kebenaran dan
membantu manusia mengatasi kesulitan hidupnya dalam rangka mencapai
kesejahteraan. Suatu perguruan tinggi dimana berbagai ahli berkumpul mempunyai
tujuan untuk mengembangkan ilmu di mana nantinya terdapat gudang ilmu,
sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan berbagai teori.
“Pengertian
teori menurut Marx dan Goodson (1976, dalam Meleong,1989) dalam Tahir (2011:63) ialah aturan proposisi atau
seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan
terdiri atas representasi simbolik dari (1) hubungan-hubungan yang dapat
diamati diantara kejadian-kejadian (yang diukur), (2) mekanisme atau struktur
yang di duga mendasari hubungan-hubungan demikian, dan (3) hubungan-hubungan
yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang
diamati tanpa adanya menifestasi hubungan empiris apapun secara langsung.
Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu (1) mensistematiskan
penemuan-penemuan penelitian, (2) menjadi pendorong untuk menusun hipotesis dan
dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, (3) membuat
ramalan atas dasar penemuan, (4) menyajikan penjelasan dan, dalam hal ini,
untuk menjawab pertanyaan “mengapa”.”
Penelitian kualitatif
dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan dapat
disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan.
Pada tipe pertama, dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah
penelitian, kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada,
mana yang sesuai dari mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak.
Penelitian kualitatif
mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua macam
teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Meleong.1989 dan Mubyarto,
1984) dalam Tahir (2011:64). Teori subtantif adalah teori yang dikembangkan
untuk keperluan subtantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan,
misalnya sosiologi, psikologi, psikologi, dan lain sebagainya. Contoh
pertawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesionalisme, kemakalan, atau
organisasi peneliti. Disisi lain, teori formal adalah teori untuk keperluan
formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suati ilmu
pengetahuan,m misalnya sosiologi, psikologi, dan sebagainya. Contoh : perilaku
agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem
penghargaan, atau mobilitas sosial.
Unsur-unsur dalam teori meliputi :(a) kategori
konseptual dan kawasan kenseptualnya dan (b) hipotesis atau hubungan
generalisasi di antara kategori dan kawasan serta integrasi. Kategori adalah suatu unsur konseptual teori sedangkan kawasannya
(property) adalah aspek atau unsur suatu kategori itu sendiri. Yang perlu kita tekankan dalam
penelitian kualitatif ini, bahwa status
hipotesis ialah sesuatu yang disarankan
bukan sesuatu yang diuji di antara hubungan kategori dan kawasannya. Jadi,
dengan demikian peneliti sejak awal penelitian lapangan akan menjadi aktif dan menyusun hipotesis itu dalam rangka pembentukan teori. Keaktifan tersebut mencakup baik penyusunan hipotesis
baru maupun verifikasi hipotesis melalui perbandingan antar kelompok. (Meleong.1989
dan Mubyarto, 1984) dalam Tahir (2011:64)
E.
Kedudukan Teori dalam Penelitian Kualitatif
Menurut Hadi dan Haryono (1998:65-75)
Kedudukan teori ini merupakan pengantar pada penelitian kualitatif.
Pertama-tama akan diuraikan soal penelitian kualitatif. Kemudian dipaparkan
seluk beluk penelitian kualitataif dan akhirnya akan diperdalam pemahaman
tentang penelitian kualitatif yang mencakup sebagai berikut :
1.
Aliran-aliran teori yang mendasari
atau melatarinya
Penelitian kualitatif bertumpu pada berbagai
aliran, tradisi atau orientasi teori, yang kesemuanya menekankan pentingnya
pengembangan dan penyususnan teori yang di tandai oleh stratedi
induktif-empiris. Hal ini berbeda dengan ancangan yang bertumpuk pada deduksi
logis berdassrkan asumsi-asumsi apriori. Ancangan kualitatif senantiasa berakar
pada kenyataan empiris walaupun dapat saja dipahami oleh bermacam-macam tradisi
dan orientasi pemikiran yang berbeda-beda.
a.
Etnografi
b.
Fenomenologi
c.
Penyelidikan Heuristis
d.
Etnometodologi
e.
Interaksionisme Simbolis
f.
Psikologi Ekologi
g.
Perspektif Sistem dan Teori Sistem
h.
Teori kekacauan (Chaos) : Dinamika
Nonliner
i.
Hermeneutis
j.
Penyelidikan Kualitatif
Orientasional
2.
Tema-tema strategis
Strategi penelitian kualitatif menekankan dan bertumpu pada beberapa
tema yang saling bertaut, yang akan diuraikan dibawah ini :
a.
Penyelidikan Naturalisti.
b.
Analisis Induktif
c.
Perspektif Holistis
d.
Data Kualitatif
e.
Kontak dan Penghayatan Pribadi
f.
Sistem-sistem Dinamis
g.
Orientasi Kasus Unik
h.
Kepekaan terhadap konteks
i.
Netralitas Empatis
j.
Fleksibilitas Desain
3.
Metode pengumpulan data dan sifat-sifatnya.
Untuk memberikan contoh kongkret atau nyata ,
akan dipaparkan sebuah contoh rancangan penelitian kualitatif mengenai
faktor-faktor konstektual yang mempengaruhi perilaku sosial yang berkaitan
dengan resiko penularan virus AIDS (HIV), khususnya di kalangan orang-orang
muda di negeri-negeri yang sedang berkembang sekarang ini, yang direncanakan
oleh Social Behavioiural Studies and
Support Unit, Global Programme on AIDS, World Helath Organitation.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun
asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti
tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran
terhadap hasilnya.
Teori
merupakan seperangkat kontruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang menyajikan
gejala (fenomena) secara sistematis,
merinci hubungan antara variabel-variabel,
dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut. Teori juga
memiliki fungsi, yaitu (1) meramalkan,
menjelaskan, dan menemukan teori lain, (2) memberikan perspektif
jaringan, (3) memberikan alasan perlunya
penelitian, (4) menyusun pertanyaan
sebagai pokok masalah, (5) menampilkan hubungan
antarvariabel, konsep, dan menerangkan fenomena sebagai
masukan dalam mengambil persoalan
dan informasi pembanding.
Dalam
perkembangnnya, teori dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu teori
substantif dan teori formal. Teori substantif
adalah teori yang dikembangkan untuk
keperluan substantif atau empiris dalam
ingkuiri dalam suatu ilmu pengetahuan,
misanya antropologi,sosiologi, dan
psikologi. Sedangkan teori formal adalah teori
untuk keperluan formal atau yang disusun
secara konseptual dalam bidang ingkuiri
suatu ilmu pengetahuan.
Unsur-unsur
teori dapat disederhanakan menjadi (1) kategori konseptual
dan kawasan konseptual dan (2)
hipotesis atau hubungan generasi di antara
kategori dan kawasannya serta integrasi. Berdasarkan
jenis teori, penyusunan teori dalam
penelitian kualitatif dibedakan menjadi dua,
yaitu penyusunan teori substantif
dan penyusunan teori formal. Penyusunan
teori substantif dilakukan melalui
usaha menemukan kategori dengan kawasannya
dengan kata lain mencari hubungan
logis untuk dirumuskan dalam hipotesis
dengan memanfaatkan integrasi antara
kategori dengan kawasannya. Pada teori
formal, penyusunan teori dilakukan secara
langsung atau tidak langsung. Pembentukan
teori dalam penelitian kualitatif
dapat dilakukan melalui verifikasi terhadap
suatu teori yang berlaku atau terhadap
teori baru yang baru muncul daridata. Verifikasi tersebut dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu cara implisit dan eksplisit
yang dilakukan secara berkesinambungan semenjak data lapangan mulai masuk.
B.
Saran
Berdasarkan
hasil makalah ini, diharapkan peneliti mampu memahami proses
penelitian kualitatif dan pengertian teori secara benar, mengetahui
langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan penelitian kualitatif, mengetahui kedudukan teori
dalam penelitian kualitatif, mengetahui
unsur-unsur teori, mengetahui bagaimana
penyusunan teori yang tepat dalam
penelitian kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, 2012.Penelitian
Pendidikan.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya
Ghony,
Djuandi, Almanshur, Fauzan, 2012.Metodologi
Penelitian Pendidikan.Yogyakarta:AR-Ruzz Media
Hadi.Amirul, Haryono,1998. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Sugiono,
2009. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung:Alfabeta
Sukardi,2003. Metodologi
Penelitian Pendidikan.
Jakarta:PT.
Bumi Aksara
Sukmadinata
Nana, Syaodih, 2012.Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Tahir,
Muh, 2011. “Pengantar Metodologi Penelitian
Pendidikan”:Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar