Sabtu, 09 Februari 2013

tugas 3


UKURAN BESARNYA SAMPEL

Di susun
Nama: IRWAN
NIM :105400419810
NO URUT : 38
KELAS   : V A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012


 
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut terucap selain puji syukur kepada Allah Swt, Dzat yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang Penghulu para Nabi yaitu Rasulullah Muhammad Saw, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kepada ummatnya yang senantiasa istiqamah di jalannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, tidak luput dari berbagai hambatan, tantangan dan kesulitan. Namun semua itu dapat diatasi dengan ketabahan, ketekunan, kerja keras dan bimbingan serta petunjuk dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung, khususnya teman-teman.
Penulis menyadari makalah ini tidak luput dari segala kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis tadahkan menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan-perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat memperluas cakrawala wawasan bidang metode penelitian pendidikan.

Makassar-14 november 2012



Penulis

DAFTAR ISI
                                                                                                                      Halaman
Halaman Judul                                                                                                i
Kata Pengantar                                                                                               ii
Daftar Isi                                                                                                         iii
BAB I     PENDAHULUAN                                                                           1
A.  Latar Belakang Masalah                                                            1
B.  Rumusan Masalah                                                                      1
BAB II  PEMBAHASAN                                                                               2
A.  Ukuran Besarnya Sample                                                           2
B.  Teknik Pengambilan Sample                                                        3
BAB III    KESIMPULAN DAN SARAN                                                      8
A.  Kesimpulan                                                                                 8
B.  Saran                                                                                           9
DAFTAR PUSTAKA                                                                                      10


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
. Sampling adalah proses pemilihan  sejumlah individu  suatu penelitian  sedemikian rupa sehingga individu-individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada nama orang yang dipilih. Dalam menentukan sample harus dirancang sedemikan rupa dengan memperhatikan beberapa syarat dan mempergunakan teknik sampling yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain teknik sampling intu harus menghasilkan sample yang dapat memberikan informasi lengkap dengan tanpa biaya tinggi, tetapi harus juga tidak sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian peneliti harus melakukan survei terhadap besarnya ukuran sample  yang tepat.
B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1.    Bagaimana cara untuk mengetahui ukuran besar sampel dalam penelitian?
2.    Bagaiman teknik pengambilan sampel dalam suatu penelitian?




1

 
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Ukuran Besarnya Sampel
Untuk mengetahui ukuran sampel seorang peneliti terlebih dahulu harus memahami apa itu sampel. Menurut Soegeng dalam Tahir (2006:36) sampel adalah bagian dari (anggota) dari populasi yang diambil secara benar, karenanya dapat mewakili seluruh populasi secara sah  (representatif).
 “Sedangkan Sugiyono dalam Tahir (2006:118) menjelaskan bahwa:sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk teknik pengambilannya harus betul-betul representatif (mewakili) populasi”.

Jadi dapat disimpulkan sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang diambil secara benar dan teknik pengambilannya refresentatif (mewakili)  seluruh populasi secara sah.
Menurut Sugiyono dalam Tahir (2012:38) makin besar jumlah pada sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel, maka makin besar kesalahan generalisasi. Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya sample menurut Soegeng dalam Tahir (2006:38) yaitu:
“1). Derajat keseragaman (homogenitas) populasi: makin heterogen populasi sampelnya makin banyak, makin homogen populasi sampelnya makin sedikit, 2). Presisi yang diinginkan: makin tinggi tingkat presisi, makin banyak anggota sample yang harus diambil. 3). Rencana analisis: cara pengolahan data tertentu sering membutuhkan sampel yang besar, 4). Tenaga, waktu, dan biaya: sampel yang besara perlu penanganan tenaga yang banyak, waktu yang lebih lama, dan biaya yang lebih besar”.


2
 
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, jadi jumlah sampel yang diambil harus sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil begitupun sebaliknya makin kecil jumlah sampel yang menjauhi populasi, maka makin besar pula kesalahan generalisasi yang (diberlakukan umum): Sugiyono (2012 :126)
Ukuran sampel atau jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian menjadi persoalan yang penting jika jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif. Dalam penelitian yang menggunakan analisis data kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan adalah kekayaan informasi yang diteliti. Walau jumlah sample yang diteliti sedikit tetapi jika kaya akan informasi, maka sampel tersebutu dapat lebih bermanfaat. Sugiyono (2012-128)
Dikaitkan dengan besarnya sampel yang ditentukan, selain tingkat kesalahan, ada lagi beberapa faktor lain yang perlu memperoleh pertimbangan menurut Singarimbun dan Effendy (Sugiyono, 2012) yaitu, (1) derajat keseragaman, (2) rencana analisis data, (3) biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia. Karena makin tidak seragam sifat atau karakter setiap elemen populasi yang diambil  maka semakin banyak pula sampel yang harus diambil.



B.  Teknik Pengambilan Sampel (Teknik Sampling)
Secara garis besar teknik pengambilan sampel meliputi teknik nonprobability dan probability sampling. Namun dalam makalah ini hanya akan membahas mengenai teknik nonprobability sampling Sugiyono (2012:121)
1.    Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang ditentukan untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sample ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Untuk lebih jelasnya teknik sampling ini  akan diuraikan sebagai berikut: Sugiyono, (2012:125).
a)   Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi  yang telah diberi nomor urut. Meskipun dalam pemilihan-pemilihan sampel sistematis ini tidak bebas, tetapi sampel yang dipilih secara sistematis dapat dianggap suatu sampel random, jika daftar yang diambil dari populasi diurutkan secara random, namun urutan seperti itu relatif jarang ditemui dalam penelitian. Sugiyono, (2012:125)
Teknik-teknik sampling di atas dipakai pada populasi terbatas (finit), populasi yang bebas diketahui jumlah maupun identitas anggota populasinya. Untuk populasi infinit (populasi yang jumlah dan identitas anggota populasinya tidak diketahui) dalam pemilihan sampel dapat dilakukan dengan cara nonrandom sampling. Yang termasuk dalam non random sampling adalah:
1.    Quota sampling
2.    Purposive sampling
3.    Aksidental sampling
Kuota sampling, sampelnya hanya menekankan pada jumlah purposive sampling sampel yang dipilih dengan pertimbangan karakteristik tertentu (misalnya mahasiswa penerima beasiswa, guru yang menerima sertifikasi); Aksidentasl sampling; sampel diperoleh dengan cara siapa yang dijumpai, misalnya orang yang sedang berbelanja di Toko atau Pasar.  Darmadi, (2011:50-51)
b)   Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada teknik ini para peneliti menentukan besarnya jumlah responden yang ditentukan untuk menjadi anggota sampel. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Izin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau dalam pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang yang telah ditentukan tersebut, maka penelitian ini dapat dipandang sebelum selesai, karena belum memenuhi kuota yang telah ditentukan yaitu 500 orang. Sugiyono, (2012:126)
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok yang telah ditentukan harus dapat menguhubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota untuk memenuhi kuota yang telah ditenukan. Sugiyono, (2012:126)
c)    Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sample yang berdasarkan kebetulan, maksud dalam sampling ini yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu  dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample penelitian. Sugiyono, (2012:126)
d)   Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik yang digunakan dalam penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Sample ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Misalnya peneliti akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel yang diambil untuk sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber data yang diambil  adalah orang yang ahli dalam bidang politik. Sampel ini lebih cocok digunakan dalam penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Sugiyono, (2012:126).
e)    Samplig Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample yang dapat dipakai apabila semua anggota populasi dijadikan sebagai sample. Hal ini dapat dilakukan apabila jumlah populasi peneltian relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi  dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi yang diambil  dijadikan sampel. Sampel jenuh dapat juga diartikan sebagai sampel yang sudah maksimum, karena meskipun ditambah samplenya tidak akan mengubah keterwakilan. Sugiyono, (2012:126)
f)     Snowball Sampling (sampling bola salju)
Snowball sampling adalah teknik yang dilakukan dalam penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian semaikn membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel ini, pertama-tama peneliti memilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini peneliti merasa belum lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang telah diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga, sehingga jumlah sampel yang diambil  semakin banyak. Sugiyono, (2102:127).
g. Sampling jarak waktu
Sampling jarak waktu adalah teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan peneliti yang didasarkan pada satuan-satuan dalam urutan masa (waktu). Tahir, (2011:41)
h. Sampling penilaian
Teknik ini digunakan dalam penelitian jika peneliti memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan terhadap suatu masalah dan populasi, maka anggota sampel dapat dipilih berdasarkan penilaian peneliti. Tahir, (2011:41)






BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu:
1.    Ukuran besar sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang penting manakala jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian yang menggunakan analisis kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan alah kekayaan informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.
2.    Teknik pengambilan sample meliputi: nonprobability sampling dan probanility sampling. Bentuk-bentuk teknik Nonprobability terdiri atas: accidental sampling, quota sampling, sampling sistematis, sampling bola salju (snowball), dan sampling jenuh



 
 
DAFTAR PUSTAKA


Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Kalbar. Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung :Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, CV.

Tahir. Muhammad. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar