BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada hakekatnya penelitian diawali dari hasrat keingintahuan
peneliti yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau permasalahan. Setiap
pertanyaan atau permasalahan tersebut perlu jawaban atau pemecahan. Dari
jawaban dan pemecahan tersebut peneliti memperoleh pengetahuan yang benar
mengenai suatu masalah. Pengetahuan yang benar adalah yang dapat diterima akal
dan berdasarkan fakta empirik. Untuk memperolehnya harus mengikuti
kaidah-kaidah dan menurut cara-cara bekerjanya akal yang disebut logika, dan
dalam pelaksanaannya diwujudkan melalui penalaran.. Dengan demikian penelitian ilmiah
adalah suatu metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan menggunakan penalaran.
Penalaran tersebut dilaksanakan melalui prosedur logika deduksi dan induksi.
Penelitian
bukanlah hanya milik orang-orang yang menekuni bidang ilmu murni saja, akan
tetapi setiap bidang ilmu dapat melakukan penelitian, bahkan setiap orang
hendaknya dibiasakan untuk melakukan penelitian. Suatu ilmu akan dapat berkembang
secara ilmiah melalui penelitian. Oleh karena itu barang siapa yang ingin
meningkatkan hasil pekerjaannya, di bidang apapun termasuk pendidikan, maka
penelitian sangat diperlukan. Penelitian sangat diperlukan untuk memecahkan
suatu permasalahan baik yang dihadapi oleh seseorang maupun kelompok atau
lembaga. Dengan demikian sikap untuk terbiasa meneliti, hendaknya sudah dipupuk
pada setiap orang sejak dini.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian metodologi penelitian pendidikan ?
2. Sebutkan
jenis-jenis metodologi penelitian pendidikan ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metodologi Penelitian Pendidikan
“Pengertian
metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau
menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek
penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya” (Ruslan,2003).
Menurut Hadi (2007) Penelitian adalah
usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
Menurut Hadi (1998) Penelitan pendidikan adalah suatu
proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana
untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan
menggunakan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul
dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian adalah cara
untuk memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan
dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis. Metode
penelitian dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis, direncanakan
oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi
masyarakat, maupun bagi peneliti itu sendiri.
“Dewey dalam
Riyanto (1910) mengatakan bahwa metode ilmiah ialah
langkah-langkah pemecahan suatu masalah yaitu sebagai berikut:
a.
Merasakan
adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong
perlunya pemecahan.
b.
Merumuskan
dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan
observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.
c.
Mencoba
mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk
hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang
didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta
tentang penyebab masalah tersebut.
d.
Merumuskan
alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
e.
Menguji
hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang
dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa
menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah
hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya
dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.”
Metode penelitian pendidikan
dapat
juga diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan
yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. (Sugiyono:2012:3)
B. Jenis-Jenis
Metodologi Penelitian Pendidikan
Secara
umum terdapat bebera jenis penelitian pendidikan yaitu:
1.
Penelitian eksperimental
Merupakan penelitian yang paling
mendekati metode ilmiah, Peneliti
memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok, dan kemudian mempelajari efek perlakuan. Hasil
dari penelitian ini interpretasi yang jelas dan lugas.
2. Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian ini adalah menentukan
hubungan antara dua variabel. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diharapkan
tidak ada intervensi atau manipulasi yang dapat mempengaruhi hasilnya, kecuali
instrumen penelitian yang diperlukan untuk mengumpulkan data.
3. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki akibat dari perbedaan diantara kelompok atau orang-orang. Misalnya
guru ingin membandingkan apakah hasil belajar siswa dari keluarga dengan orang
tua tunggal (single parent) lebih buruk dari pada siswa dari keluarga utuh.
4. Penelitian Survey
Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data yang menentukan sifat spesifik dari suatu kelompok. Misalnya
seorang kepala sekolah ingin mengetahui dampak dari kebijakan administrasi yang dilakukannya.
Suatu survey deskriptif perlu menyiapkan sejumlah pertanyaan yang dikemas dalam bentuk kuesioner atau angket
untuk sejumlah besar responden atau individu, melalui surat, telepon, e-mail,
sms, atau diberikan langsung.
5. Penelitian Kualitatif
Seorang peneliti dapat berharap untuk
memperoleh potret lengkap dari proses pendidikan melalui penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini
peneliti dapat memperoleh gambaran holistic yang terjadi dalam situasi atau
setting khusus. Misalnya: Bagaimana cara guru olahraga mengajarkan suatu
materi. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang detail terhadap individu atau kelompok yang diteliti, sehingga
dapat disebut sebagai studi kasus.
6. Penelitian Sejarah
Penelitian ini berkaitan dengan aspek
yang terjadi di masa lalu. Data diperoleh melalui penelitian dokumen, atau wawancara dengan individu
yang hidup pada masa itu. Penelitian ini berupaya untuk merekonstruksi setepat
mungkin tentang apa yang terjadi pada masa itu dan menjelaskannya. Misalnya,
Seorang koordinator kurikulum di sekolah, ingin mengetahui tentang argumentasi
yang terjadi di masa lalu tentang kurikulum kelas 12.
7. Penelitian
Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat
situasional, berkaitan dengan
mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya masalah di kelas atau di
sekolah. Masalah berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang
benar-benar dirasakan oleh guru atau siswanya.
(Sofa:2011)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Metode merupakan
kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian. Sedangan Penelitian adalah usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan
dengan metode-metode ilmiah. Jadi, Metode penelitian adalah cara untuk
memecahkan masalah ataupun sebagai cara pengembangan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah yang sistematis dan logis.
Jenis-jenis metodologi
penelitian antara lain yaitu penelitian eksperimental, penelitian Korelasional, Penelitian Kausal Komparatif, Penelitian
Survey, Penelitian Kualitatif, penelitian sejarah, dan penelitian tindakan
kelas.
B. Saran
Untuk menyempurnakan
Makalah ini perlu kritik dan saran dari teman-teman sekalian untuk bahan
Makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik atau menjadi lebih sempurnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar