KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya serta izin-Nya jualah, sehingga makalah yang berjudul “Pengertian
dan Jenis-jenis Metodologi Penelitian Pendidikan” ini dapat saya susun.
Dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan. Kekurangan – kekurangan itu merupakan
alamat bahwa dalam diri penyusun masih banyak hal yang belum diketahui tentang”
Metodologi Penelitian Pendidikan”. Namun apa yang penulis ungkapkan dalam
makalah ini merupakan awal untuk mempelajari hal-hal yang lebih banyak lagi
tentang “Metodologi Penelitian Pendidikan”.
Siapapun
yang membaca makalah ini, terutama dosen, saya mengharapkan saran-saran yang
berharga untuk lebih meningkatkan kualitas penyajian pada masa yang akan
datang. Untuk itu, saya mengucapkan banyak terimah kasih. Semoga Allah Swt.
Senantiasa menambah pengetahuan kita demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Makassar,
Oktober 2012
Penyusun,
FITRIANI
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar..................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan............................................................................... 1
A. Latar
Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................... 2
Bab II Pembahasan............................................................................... 3
A. Pengertian
Metodologi Penelitian Pendidikan.................... 3
B. Jenis-jenis
Metodologi Penelitian Pendidikan..................... 4
Bab III Penutup.................................................................................... 5
A. Kesimpulan........................................................................... 5
B. Saran..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian
biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika
dilihat dari aspek yang meneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta
tersebut telah ada dan berada di suatu tempat dalam waktu lama. Apabila fakta tersebut
baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu
maka dapat dikatakan bahwa dan peneliti tersebut dikatakan data baru. Contoh
data yang sering ditemui dalam kondisi tersebut misalya fakta sejarah yang
diperoleh di sebuah desa Wonoboyo, Klaten. Dari situs tersebut ditemukan
diantaranya peninggalan peradaban masyarakat kuno yang berupa guci, mata uang,
batu permata, dan bagian bawah suatu bangunan yang merupakan bangunan kuno.
Hasil-hasil temuan tersebut menurut para ahli arkeologi adalah peninggalan pada
zaman Mataram Kuno. Kemudian pula dengan hasil studi para siswa, hasil produksi
suatu perusahaan, persepsi masyarakat terhadap sebuah kebijakan pemerintah dan
isu yang berkembang dan sebagainya, adalah merupakan data yang baru jika mereka
disusun dan dicari oleh peneliti.
Banyak
orang berpikir dan kemudian beranggapan, bahwa seorang yang datang, melihat
secara cermat suatu peristiwa, dan kemudian melaporkannya kepada orang lain
dikatakan dia telah melakukan penelitian. Demikian pula dengan seseorang yang
terhadap muka dengan seorang guru di sekolah, melakukan tanya jawab dengan guru
tersebut, kemudian mencatat hasil tatap muka tersebut, dikatakan bahwa ia telah
melakukan penelitian.
Anggapan
tersebut kurang tepat, kedua contoh tersebut belum bisa dikatakan sebagai
penelitian. Karena tidak semua kegiatan pengamatan secara cermat, untuk
mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan sebagai penelitian. Yang perlu
diketahui, bahwa penelitian memang mengandung unsur-unsur kegiatan seperti
diatas, yaitu datang ketempat penelitian, melakukan wawancara, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting lainnya
seperti menentukan permasalahan yang hendak dipecahkan, mempunyai tujuan
penelitian melakukan kajian ilmiah dan menetapkan aturan metodolgi penelitian
yang tepat dan sesuai dengan permasalahannya.
B. Rumusan Masalah
1)
Apakah penelitian itu?
2)
Apa yang dimaksud dengan metodologi?
3)
Apa yang dimaksud dengan metodologi penelitian
pendidikan?
4)
Menjelaskan jenis-jenis metodologi penelitian
pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metodologi Penelitian Pendidikan
“Metodologi berarti ilmu tentang
jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah
disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris(re berarti
kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti
mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare
yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi
riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau
membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih
belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi dialam yang hanya
memerlukan pengungkapannya” . (Suhartono, 2000)
“Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode
penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan, dan dapat
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. (Sugiono, 2009)
Penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan
memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa
yang dimaksud dengan penelitian.(Yoseph, 1979 : 3).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai
cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention.
Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebelumnya sudah ada, sebagai
contoh penemuan Benua Amerika adalah penemuan yang cocok untuk arti discovery.
Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang
betul-betul baru dengan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang
sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk mencari jenis yang
baru. (Yoseph, 1979 : 3).
Penelitian adalah proses penemuan yang
mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada
teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian
sengaja dityekankan oleh Kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda
dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang
menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliputi dan melaporkan berita
atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak
dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil
penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan
dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya. (Kerlinger, 1986
: 4).
2. Jenis-jenis Metodologi Penelitian Pendidikan
Secara garis besar, penelitian dapat
dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan
dibedakan. Beberapa aspek tinjauan tersebut termasuk; aspek tujuan, aspek
metode, dan aspek bidang kajian.
1. Klasifikasi
bentuk penelitian dari aspek tujuan, pertama yang hendak dibahas dalam subtema
ini adalah penelitian dari aspek tujuan. Ada 2 macam tujuan, yaitu penelitian
dasar dan penelitian lanjut.
a.
Penelitian Dasar, suatu bentuk
penelitian dikatakan penelitian dasar apabila para peneliti yang melakukan
penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan pada
pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia maupun masyarakat.
b.
Penelitian terapan atau sering disebut
sebagai applied research. Para
peneliti dalam hal ini mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang
signifikan dan hidup di masyarakat sekitarenya. Tujuan para peneliti yang utama
adalah pemecahan masalah dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk dan
kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok maupun
keperluasan industri atau pengusaha dan bukan untuk wawasan keilmuan.
2. Klasifikasi
penelitian menurut aspek metode, pengelompokan bentuk penilaian yang sering
pula dilakukan oleh para peneliti adalah klasifikasi bentuk penelitian menurut
aspek metode yang digunakan. Beberapa macam bentuk penelitian dilihat dari segi
metode dapat dilihat dalam keterangan dibawah ini.
a.
Penelitian deskriptif, klasifikasi yang
pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan ialah
penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha
menggambarkan kegiatan penelitian yang digunakan pada objek tertentu secara
jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian
praeksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi,
menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap
suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.
Penelitian deskriptif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan
sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para
peneliti terjun kelapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai
petunjuk arah atau guide dalam
penelitian.
b.
Penelitian sejarah, penelitian sejarah
atau historical researh ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian
deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensif
tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah,
peneliti lebih mengfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku
sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang
mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek kepeninggalan
kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang
diteliti.
c.
Penelitian survei. Bentuk penelitian
yang kedua ini sering pula disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian
status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa
variabel. Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta papulasi
yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil luas yang
dari penelitian survei juga dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti
berikut.
1)
Penelitian ini dapat digunakan sebagai
bentuk awal penelitian yang telah direncanakan untuk ditindaklanjuti dengan
penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2)
Dengan penelitian survei, para peneliti
dapat melakukan eksplorasi dan desksriptif sebagai tujuan penelitian.
3)
Dengan penelitian ini, mereka juga
dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan
kemudian.
d.
Penelitian ex-postfakto. Penelitian ini
disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan
variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas (independent variable). Dan variabel
terikat atau dependent variable sudah
dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian
korelasi atau dipredeksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada
variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang
peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam
pemecahan permasalahan penelitian.
e.
Penelitian eksperimen merupakan metode
inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para
peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga
persyaratan tersebut yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
f.
Penelitian kuasi eksperimen. Kuasi arti
lain dari semu. Penelitian kuasi atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini
dapat digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek
yang diteliti adalah manusia, di mana mereka tidak boleh dibedakan antara satu
dengan yang lain seperti misalnya mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup
kontrol.
3. Klasifikasi
penelitian menurut bidang garapan. Variasi bentuk penelitian juga dapat dilihat
dari dari objek yang diteliti, tergantung dari keahlian dan bidang yang hendak
digunakan sebagai aspek pembeda. Bentuk penelitian dapat juga dibedakan menjadi
penelitian kependidikan dan nonkependidikan.
a.
Penelitian kependidikan, bidang garapan
yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar masalah pendidikan
, baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk komponen guru, siswa,
kurikulum, sistem pengajar, manemen pendidikan, dan hubungan lembaga dengan
masyarakat. Disamping itu, penelitian juga mencakup faktor-faktor eksternal
seperti: kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan generasi muda, dan
sebagainya.
b.
Penelitian nonpendidikan ini mempunyai
cakupan yang luas sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca,
dapat dimaksudkan sebagai penelitian nonkependidikan. Untuk memerikan semacam
acuan di bawah diberikan kemungkinan contoh-contoh penelitian nonpemdidikan:
penelitian sosial, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah,
antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama dan pewradaban masyarakat,
dan sebagainya. (Sukardi.2003 : 17)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Metodologi penelitian
dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh para
peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna baik masyarakat,
maupun bagi peneliti itu sendiri. Metodologi penelitian merupakan salah satu
alat yang andal guna mengembangkan dan menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan
manusia.
Jenis-jenis
bentuk penelitian secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa
aspek bagaimana sebagai bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Bebberapa
aspek tinjauan tersebut termasuk aspek tujuan, aspek metode, dan aspek bidang
tinjauan.
B. Saran
Makalah ini
tidak luput dari kesalahan, maka dari itu penulis menerima kritik dan saran
dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Rianto,Slamet 2010 Metode Penelitian Pendidikan. http://mbegedut.blogspot.com./2010/11/metode-penelitian-pendidikan.html.16 Oktober 2012
- Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
- Menurut Yoseph dalam Sukardi.2003:3.Metodologi Pendidikan Kompetensi dan prakteknya.Yogyakarta:PT.Bumi Aksara
- Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.
- Suhartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Sukardi.2003 : 17.Metodologi Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.Yogyakarta.PT.Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar