MAKALAH
PENGERTIAN & JENIS-JENIS
METODOLOGI PENDIDIKAN
Oleh
Nama :
Hardianti Taqwin
Nim :
105400418610
Kelas : A-5
Jurusan :
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu penulis menemukan suka dan duka,
tetapi penulis dapat berdiri tegak karena adanya cinta dari yang Maha Kuasa
terhadap hamba-Nya ini, selalu memohon rahmat dan ridho-Nya. Oleh karena itu,
dengan membersihkan raga dan mensucikan qalbu penulis memanjatkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah Swt, dengan diberikannya kekuatan daya nalar sehingga
lahirlah sebuah makalah sebagai tugas yang di berikan oleh dosen.
Tidak lupa
penulis mengirimkan shalawat dan taslim kepada sang khalifah Muhammad SAW,
yaitu sang revolusioner dunia yang membawa banyak perubahan-perubahan,
pencerahan, kebajikan dari alam keburukan dan kezaliman.
Akhirnya, kepada semua pihak
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan makalah Metodologi
Penelitian Pendidikan ini. Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua para pembaca
Billahi fii
sabilillhaq fastabikul khaerat
Wassalamu ’Alaikum Wr.Wb.
Makassar,12 Oktober
2012
Penulis
HARDIANTI TAQWIN
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I :Pendahuluan
A.
Latar Belakang........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB
II :Pembahasan
A.
Definisi Metodologi Penelitian
Pendidikan................................ 2
B.
Jenis-jenis Metode Penelitian...................................................... 3
BAB
III : Penutup
A.
Simpulan...................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam makalah yang kami susun ini, kami mencoba untuk mengkaji tentang
salah satu unsur proses pendidikan, yaitu mengenai makna dan hakikat metode
penelitian pendidikan. Dalam uraian yang akan kami bahas dalam makalah ini
yaitu ; pentingnya sebuah metode dalam pendidkan agar mencapai suatu tujuan
sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan. Sedangkan
pembahasan dalam makalah ini bersifat ringkas dan praktis, sekedar menyebutkan
dan membahas masalah yang sangat penting dan mengkhususkan pada pembahasan
mengenai Definisi Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Jenis-Jenis Metode
Penelitian Pendidikan. Pengetahuan tentang metode
penelitian semakin dirasakan manfaatnya dan telah menjadi perangkat yang
penting bagi mahasiswa putra dan putri yang sedang mengikuti kuliah di
perguruan tinggi. Dalam Makalah ini disusun guna menambah wawasan bagi para
penbaca mahasiswa khususnya mengenai pengertian dari penelitian, metode
penelitian dan berfikir ilmiah. pencarian ini dilakukan terhadap masalah-maslah
yang dapat dipecahkan.
B. Rumusan Masalah
1. Defenisi metodologi penelitian pendidikan?
2. Jenis-jenis metode penelitian pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Metodologi penelitian pendidikan
Mengenai metodologi penelitian pendidikan
sejauh refrensi yang kami baca tidak dapat kami temukan definisi yang
menyeluruh dan saling melengkapi. Atau menurut ahli logika tidak terdapat
definisi yang melingkupi dan membatasi.
“Metodologi berarti ilmu tentang jalan
yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan
sebelumnya”.( Septian:2011)
Menurut Neuman dalam Martono (2011:8)
penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan search
berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.
Dapat disimpulkan bahwa
penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis
mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis,
dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang
ada.
Kadang-kadang orang
menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya,
penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif
dalam usaha mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas
prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang
intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih
mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu
masalah.
Menurut
Hadi dalam (Septian: 2011) Penelitan pendidikan adalah suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan
metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam
bidang pendidikan.
Dari beberapa pendapat
tersebut jelas kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan memberikan
pengertian tentang penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya
tergantung dengan beberapa faktor seperti diantaranya: latar belakang
pengetahuan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki seseorang tersebut.
Dengan berlandaskan pada definisi-definisi
diatas dapat kami simpulkan bahwa metodologi penelitian pendidikan merupakan sebuah
mediator yang mengolah dan mengembangkan suatu gagasan sehingga menghasilkan
suatu teori atau temuan untuk menyampaikan sebuah visi pendidikan kepada
tujuannya.
B.
Jenis-jenis Metode Penelitian
Menurut Dharma, dalam (Admin :2012)
menyatakan bahwa jenis-jenis metode penelitian terdiri atas:
A. Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual
sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian
deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang
menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa
tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih
dan satu variabel.
B. Studi Kasus
Penelitian
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara
intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus
tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin
dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam
dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variable
yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.
Tekanan utama dalam studi kasus
adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah
lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk mengungkap
persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data
berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang
membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data
diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari
dirinya. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi
perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung
kepada kasus yang dipelajari.
Setiap
data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau
perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulankesimpulan
penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu
tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan
studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek
secara mendalam dan menyeluruh.
Namun
kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh
sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum
tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan
kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus
bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
C. Penelitian Survei
Penelitian
survei cukup banyak digunakan untuk
pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk
kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah
mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi).
Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei
yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan
pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan
berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah
siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang telah memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti
itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalahpendidikan di sekolah.
Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan atau analsis hubungan
antara variabel tersebut.
D. Studi Korelasional
Seperti
halnya survei, metode deskriptif lain yang sering digunakan
dalam pendidikan adalah studi
korelasi. Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih,
yakni sejauh mana variasi dalam satu variable berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain. Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks
yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan
untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan
besar-kecilnya hubungan antara kedua variabel.
Studi
korelasi bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara
mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara
variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang
berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui variabel-variabel mana yang
sekiranya berhubungan dengan kompetensi profesional kepala sekolah.
Semua
variabel yang ada kaitannya (misal latar belakang pendidikan, supervisi
akademik, dll) diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui
variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kemampuan manajerial kepala
sekolah.
E. Penelitian Eksperimen
Penelitian
eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat.
Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang
menggunakan pesndekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen,
peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol,
kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti
membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang
mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
F. Penelitian Tindakan
Penelitian
tindakan adalah suatu bentuk penelitian
refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi
sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri.
Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi
di mana praktek tersebut dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan
yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian
tindakan ke dalam tiga area yaitu:
1.
Untuk memperbaiki praktek;
2.
Untuk pengembangan profesional dalam arti
meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang
dilaksanakannya;
3.
Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di
mana praktek tersebut dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
1.
Metodologi
merupakan ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang
sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Penelitian adalah usaha seseorang
yang dilakukan secara sistematis, dikontrol, dan berdasarkan pada teori yang
ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Sehingga metodologi penelitian
pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah mediator yang
mengolah dan mengembangkan suatu gagasan sehingga menghasilkan suatu teori atau
temuan untuk menyampaikan sebuah visi pendidikan kepada tujuannya.
2. Adapun Jenis-jenis metode penelitian pendidikan terdiri atas
enam (6) jenis, diantaranya:
a.
Penelitian
deskriptif
b.
Penelitian
kasus
c.
Penelitian
survey
d.
Studi
korelasional
e.
Penelitian
eksperimen
f.
Penelitian
tindakan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa makalah yang kami buat
ini jauh dari kesempurnan. Tanpa saran dan kritik dari para pembaca kami tidak
dapat bangkit dari satu kesalahan. Karena itu kami sangat membutuhkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempuranaan makalah ini kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Admin,Jenis Metode Penelitian.http://belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-dan-metode-penelitian/,
12 Oktober 2012
Hadi, Amirul.
1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Martono Nanang. 2011. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Perso
Septian Adi Cahyo.MetodePenelitianPendidikan.http//diechyouinyoyga.blog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar